Jakarta, ILLINI NEWS – Wakil Menteri Pertanian Sudariono membeberkan informasi anggur Shine Muscat mengandung bahan berbahaya. Saat ini Food and Drug Administration (FDA) masih dalam proses pemeriksaan, ujarnya.
Sudariono mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan BPOM. Namun jika terbukti ada pelanggaran, Kementerian Pertanian akan membuat rekomendasi kerja atau larangan impor.
“Intinya adalah jika ada pelanggaran atau risiko, kami akan memeriksanya dan melarangnya.” itu benar. Jadi saya menunggu hasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Wine dari BPOM,” kata Sudariono di kompleks Istana. Kepresidenan, Kamis (31 Oktober 2024).
“Tentu saja impor harus kita hentikan,” imbuhnya seraya menegaskan kembali hal tersebut.
Sebagian besar wine yang dijual merupakan produk impor, jelas Sudarjono. Produksi anggur di Indonesia masih sangat rendah.
Di saat yang sama, menurutnya, wine bukanlah makanan bagi kebanyakan orang. Mereka hanya makan segenggam buah anggur. Jadi, meski impor dilarang, pemerintah pasti akan mendorong produksi wine lokal.
“Ini hanyalah beberapa kelompok; Orang awam tidak makan anggur,” katanya.
Hal ini juga merupakan arahan Presiden Prabov Subjant untuk mengurangi impor guna mendorong produksi pangan dalam negeri.
“Arahan Presiden untuk mengurangi impor dan meningkatkan ekspor, sehingga kita maksimalkan jumlah yang bisa kita produksi di dalam negeri. Kalau kita bisa memproduksinya,” ujarnya.
“Jika kita bisa mengimpor anggur atau buah yang bisa diproduksi secara lokal, benihnya bagus, penelitiannya bagus. Kita akan mencoba melakukan hal-hal seperti rekayasa genetika.” Masih ditanam,” imbuhnya.
Selain itu, jika hasil kajian BPOM menunjukkan adanya zat berbahaya, Kementerian Pertanian akan mengeluarkan rekomendasi larangan impor.
“Rekomendasinya dari Kementan. Tapi yang punya SPI disebut pesanan ekspor atau impor di perdagangan. Tapi dulu kita punya rekomendasi, biasanya rekomendasi kita dilaksanakan Kementerian Perdagangan,” jelas politikus Partai Gerindra itu.
Pihak berwenang Thailand sebelumnya mengungkapkan bahwa tingkat residu kimia pada anggur Shine Muscat asal Tiongkok telah melampaui batas dan berbahaya. Menanggapi hal tersebut, Bapanas melakukan rapid test dan hasilnya negatif pada 90% sampel. (dce) Tonton video di bawah ini: Video: PPN 12% Hambat Pariwisata di RI Malaysia – Thailand Artikel Berikutnya Analisis Pemilihan Gubernur Jawa Tengah: Wakil Menteri Sudariono; Apakah KIM mendukung Luthfi-Kaesang?