illini news Daftar Kuota Haji 2025 di Tiap Provinsi, Jawa Barat Terbanyak

JAKARTA, ILLINI NEWS – Setelah mengurangi biaya haji penyelenggaraan haji 1446 Hijriah, pemerintah Indonesia juga mengumumkan total kuota pemberangkatan haji Indonesia pada tahun 2025 atau 1446 H.

Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan kuota haji tahun ini mencapai 221.000 jamaah. Dari total tersebut, kuota haji umum 2025 sebanyak 203.320 jamaah, sedangkan kuota haji khusus 2025 sebanyak 17.680 jamaah.

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 2025 sebesar Rp 89.410.258.

Dari jumlah tersebut, biaya perjalanan haji (bpih) yang dibayarkan masing-masing masyarakat sebesar Rp55.431.750.

Gelombang pertama jemaah haji akan dimulai pada 2 hingga 16 Mei 2025. Untuk pemberangkatan gelombang kedua, jadwalnya ditetapkan pada 17-31 Mei 2025.

Tahun 2024 KMA No. Berikut data kuota jemaah haji reguler provinsi tahun 1446 H/2025 berdasarkan 1196

Sebelumnya, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) resmi menetapkan biaya haji yang harus ditanggung masyarakat pada tahun 2025. Biayanya dipatok sebesar Rp55.431.750,78. Dibandingkan tahun lalu, biaya yang dikeluarkan jamaah haji mengalami penurunan.

“Biaya ibadah haji atau BPIH atau dana yang dibayarkan langsung oleh jamaah haji rata-rata sebesar Rp55.431.750,78 atau 62% dari Bipih tahun 1446 Hijriah atau tahun 2025 M,” ujarnya. Panitia Pelaksana Pengeluaran (Panitia Pelaksana P). Jumat (10/1/2025).

Dengan berkurangnya BPIH, maka penonton membayar Bipih lebih sedikit. Sementara itu, penggunaan nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal penonton juga mengalami penurunan. Rata-rata nilai manfaat per penonton pada tahun 2024 sebesar Rp37.364.114,40. Pada tahun ini, rata-rata nilai konsumsi manfaat per penonton mengalami penurunan sebesar Rp33.978.508,01.

Alhamdulillah, pemerintah dan DPR sejak awal memiliki semangat yang sama untuk menciptakan pembiayaan haji yang lebih terjangkau bagi masyarakat, jelas Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latif dalam keterangan resminya, Jumat (10). /1/2024).

Hillman menjelaskan beberapa alasan penurunan biaya haji.

Pertama, pada tahun 2024, Kementerian Agama berhasil melakukan beberapa penghematan efisiensi sebagai hasil proses negosiasi dengan penyedia layanan di Arab Saudi. Kapasitas ini telah berhasil diterapkan di berbagai komponen termasuk akomodasi (hotel), konsumsi dan biaya layanan di Arafa-Muzdalifa-Mina (Armuzna).

“Efisiensi juga dapat dicapai pada komponen operasional pelayanan publik dalam dan luar negeri,” kata Hillman.

Dia mengungkapkan, total kapasitasnya mencapai Rp 600 miliar.

Alasan kedua, dalam Panja BPIH kembali dibahas usulan awal Kemenag berdasarkan realisasi anggaran penyelenggaraan haji 2024. “Seperti saya sampaikan, keberhasilan proses perundingan itu sangat penting,” ujarnya.

Menurut dia, usulan belanja haji tahun ini mendekati kenyataan haji 2024. Ia meyakinkan pihaknya akan memanfaatkan hal tersebut dalam proses negosiasi pemberian layanan pada tahun ini.

Alasan ketiga, lanjut Hillman, penurunan biaya haji tahun ini didorong oleh banyaknya pembelian perlengkapan yang dibutuhkan masyarakat yang ditargetkan pada tahun 2024. Alhasil, Panitia Haji tidak perlu membeli apa pun tahun ini. Perlengkapan tambahan yang dibutuhkan oleh penonton.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email] (cd/cd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *