Jakarta, ILLINI NEWS – Investor saham diharuskan membeli setidaknya banyak saham. Jadi, berapa sebenarnya harga satu saham?
Sekadar informasi, dalam pasar saham, satuan perdagangan disebut dengan lot. Sesuai aturan saat ini, maksimal 100 lembar saham.
Misalnya saham X berharga Rp 1.000/saham, maka jika 1 saham sama dengan 100 saham, maka sejumlah uang yang dikeluarkan investor untuk membeli 1 saham lagi.
Umumnya satuan besar setara dengan 100 lembar saham merupakan aturan umum dalam perdagangan dunia. Misalnya saja di Malaysia, aturan 1 lotere sama dengan 100 lembar saham juga diikuti di negara tetangga. Bahkan di Singapura dan Jepang, satuan umum yang digunakan sama dengan 100 lembar saham.
Bahkan di Wall Street Stock Exchange Amerika Serikat (AS) yang merupakan indeks pasar keuangan global, satuannya juga 100 lembar saham, terutama saham-saham yang nilainya lebih dari US$ 1, meskipun untuk saham-saham yang harganya lebih tinggi. dimungkinkan untuk menangani kurang dari 100 saham per lot.
Namun, di banyak pasar lain, seperti Bursa Efek Kanada, beberapa pasar menggunakan aturan lot berdasarkan pecahan harga, yang dikenal sebagai Bord Lot. Di Bursa Efek Toronto, unit lot ini akan mengikuti harga sahamnya.
Untuk saham yang bernilai lebih dari 1 Dolar Kanada, terdapat 100 lembar saham per lot. Sedangkan untuk saham yang nilainya CAD 0,10 – CAD 0,99, satu lot sama dengan 500 lembar saham. Saat itu, untuk saham harganya lebih rendah dari itu, sebagian besar berisi 1.000 lembar saham.
Namun di bursa negara maju sebenarnya ada program lain yang membantu investor kecil untuk memperdagangkan saham dalam jumlah kecil dimana investor ritel biasanya tidak bisa membeli saham kurang dari satu lot atau bahkan kurang dari satu saham.
Sistem ini sering disebut saham pecahan dan sering kali difasilitasi dengan membeli Contract for Difference (CFD).
Nantinya, investor dapat membeli sebagian atau persentase kepemilikan suatu saham tertentu dengan harga umum berapa pun, sehingga investor nantinya memiliki saham tanpa lot atau saham sirkular.
(fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: Diburu Investor, Apa Fenomena January Effect? Artikel Berikutnya Investor Ekuitas Indonesia Capai 6 Juta, Didominasi Retailer