illini berita Mulai 1 Januari 2025, Prabowo Pirintahkan Pemda Wajib E-Katalog 6.0

Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Prabowo Subianto membuka katalog elektronik 6.0 di Istana Negara pada Selasa (10/12/2024). Acara ini sekaligus penyerahan DIPA dan Transfer ke Buku Alokasi Daerah (TKD) 2025.

Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan seluruh Kementerian dan Organisasi serta Pemerintah Daerah wajib menggunakan kode elektronik versi terbaru mulai 1 Januari 2025.

“Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kejelasan, efisiensi, dan kecepatan seluruh operasional Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah, sehingga wajib menggunakan kode elektronik versi 6 mulai 1 Januari 2025,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan dengan adanya buku elektronik ini diharapkan dapat menekan biaya pembelian sebesar 20% hingga 30% dan biaya administrasi sebesar 40% hingga 50%.

Oleh karena itu, Menteri Perencanaan Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kode elektronik versi terbaru akan digunakan mulai 1 Januari 2025.

Sebelumnya, pada saat yang sama, Presiden meluncurkan kode elektronik versi keenam dan diharapkan buku elektronik ini dapat diimplementasikan pada 1 Januari 2025, kata Airlangga di Kantor Presiden, Selasa (10/12). /2024).

Maka selanjutnya akan dilakukan permainan bisnis agar setelah DIPA dibagikan kepada Kementerian/Lembaga – pimpinan daerah, penggunaan sistem baru tersebut dapat dilakukan secepatnya pada tanggal 1 Januari 2025.

Ketua Dewan Perekonomian Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, mulai Desember 2024, belanja pemerintah melalui buku besar elektronik terkumpul hingga Rp50 triliun dari berbagai daerah, selain mengurangi biaya penggunaan program sebesar 40%.

“Inilah berkah nyata dari sistem katalog elektronik,” kata Luhut.

Oleh karena itu, memperbarui sistem katalog elektronik versi 5.0 saat ini menjadi 6.0 akan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam proses perdagangan. Dari permintaan kontrak pembayaran hingga pengiriman barang digabungkan dalam satu platform.

Selain itu, menurutnya, ada beberapa aspek positif dari buku elektronik versi terbaru ini, diperkirakan dapat menghemat antara 20% hingga 30% biaya perolehan, efektivitas waktu hingga kemampuan untuk melakukan pembelian. menyelesaikan akuisisi. proses. dalam beberapa minggu, transparansi, pengurangan campur tangan manusia dan praktik korupsi, penganggaran, dan keterlibatan investor yang lebih besar.

“Hal ini membuka peluang besar bagi UMKM untuk berkontribusi dalam pembangunan negara,” kata Luhut. (hoi/hoi) Simak video berikut ini: Video: Prabowo: Jangan Ada Partai yang Berani Main Anggaran! Artikel berikutnya Luhut: E-katalog A6 versi terbaru akan dirilis bulan depan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *