Jakarta, ILLINI NEWS – Platform belanja online akan menggunakan kecerdasan buatan yang didukung kecerdasan buatan (AI) sepanjang musim belanja liburan 2024 untuk membantu pembelian dan pengembalian produk yang disebut-sebut dapat mendongkrak penjualan hingga 4 persen.
Reuters melaporkan, peningkatan penjualan tersebut berdasarkan data yang dipublikasikan Salesforce.
Perusahaan retail menggunakan layanan chatbot untuk memberikan rekomendasi produk, program loyalitas, dan pemasaran tertarget dengan tujuan mempengaruhi konsumen agar berburu merek populer dan mencari diskon terbaik.
Salesforce memproyeksikan nilai penjualan online antara 1 November dan 31 Desember di Amerika Serikat akan tumbuh dari $272 miliar pada tahun 2023 menjadi $282 miliar pada tahun 2024. pada tahun pemberian diskon tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lalu.
Dilaporkan bahwa pembeli online semakin banyak menggunakan layanan chatbot, naik 42 persen dibandingkan tahun lalu. Angka tersebut diperoleh dengan menganalisis 1,6 triliun kunjungan ke situs internet.
Salesforce mengatakan penjualan online AI juga meningkat secara global dari $199 miliar menjadi $229 miliar.
Namun, penggunaan AI juga mendorong pelanggan untuk membeli lebih banyak. Sekitar 28 persen pembeli mengembalikan produk yang mereka beli secara online pada tahun 2024 dibandingkan dengan 20 persen pada tahun 2023.
Calla Schwartz dari Salesforce mengatakan tren ini sangat mengkhawatirkan karena dapat mengurangi profitabilitas pengecer online.
“Pemasar yang menggunakan AI dan agen sudah merasakan manfaatnya, namun alat ini akan menjadi lebih penting tahun depan karena mereka mencoba memitigasi penurunan pendapatan akibat pengembalian,” kata Schawrtz.
Data Salesforce juga menunjukkan bahwa pesanan pembelian seluler mencapai puncaknya pada Natal 2024, menunjukkan bahwa banyak orang Amerika akan mulai berbelanja sekitar akhir musim liburan. Sekitar 70% pesanan belanja online dilakukan menggunakan ponsel selama musim liburan.
Selain AI, pengecer online juga semakin banyak menggunakan media sosial seperti TikTok Shop dan Instagram untuk menarik pembeli. Sekitar 14% lalu lintas e-niaga kini berasal dari media sosial. (dem/dem) Tonton video di bawah ini: Video: CEO Google Peringatkan Risiko di Tahun 2025 Kisah Selanjutnya Berikutnya Inovasi: Mengintegrasikan AI, 5G, & Pusat Data Ramah Lingkungan