Jakarta, ILLINI NEWS – Administrasi Provando Subianto mengumumkan berita penting minggu depan. Berita itu berisi banyak insentif fiskal baru untuk membuat nilai 12% dari pajak tambahan (PPN) pada Januari 2025, ditampilkan dengan menghubungkan peraturan pajak (hukum HPP).
“Informasikan minggu berikutnya,” sebagai menteri koordinasi untuk ekonomi ekonomi yang ia temui di kantornya, Jakarta, dikutip pada hari Selasa (3/12/2024).
Airlangga mengatakan bahwa sebelum iklan, pemerintah akan melakukan berbagai simulasi. Selain itu, ada pertemuan terbatas atau Ratas dengan Presiden Pravado Subianto. Namun, Airlle ragu -ragu untuk menyebutkan apakah pengumuman itu kemudian dikirim oleh Presiden Pravado atau tidak.
“Ini disimulasikan terlebih dahulu. Ya, kami akan melaporkannya setelah pertemuan,” kata Airlangga.
Untuk aturan berbagai insentif yang dikeluarkan oleh Pemerintah, Airlangsang juga ragu -ragu untuk berbicara banyak. Hanya saja dia memberikan sinyal insentif baru yang tampaknya lebih cenderung mendukung dunia bisnis.
Dia mengatakan insentif diluncurkan kemudian untuk memperkuat persaingan di industri tenaga kerja. Misalnya, untuk bertahan hidup, karena sebagian besar industri tenaga kerja ingin memasuki Indonesia yang berasal dari luar negeri di masa depan.
“Karena industri manufaktur, bahkan sepatu, furnitur, setelah pakaian, ini banyak modal asing,” sebagai baru di Airlangga.
Sementara itu, untuk insentif yang bertujuan untuk mempertahankan kekuatan membeli komunitas hanya dalam bentuk program istimewa atau bantuan sosial atau PPNBM) untuk pemerintah sektor perumahan.
“Sekarang ini pertama, kami menginformasikannya untuk tahun depan untuk tahun depan,” katanya.
Oleh karena itu, tidak ada insentif fiskal baru untuk memberi tahu pemerintah pada hari Minggu untuk memenuhi kekuatan rendah untuk membeli orang di antara peningkatan yang direncanakan dalam 12% PPN. Apa saja evaluasi dan bala bantuan.
“Kekuatan untuk membeli orang adalah bantuan sosial. Jadi tentu saja kita bisa melihat lagi,” kata Airlangga.
.