Jakarta, ILLINI NEWS – USD (USA) melemah pada siang hari, Senin (02/20/2012).
Pada 10 Februari 2025, mata uang Malaysia lebih tertekan terhadap dolar AS, kemudian Jepang turun 0,57%, serta rupee Indonesia turun 0,43%.
Sementara memenangkan Korea Selatan, 0,22% dan rupee India juga bernilai 0,18%.
Sebagian besar mata uang Asia naik di tengah Indeks Dolar AS (DXY). DXY tampaknya ditingkatkan sebesar 0,17% pada 108,22. Angka ini lebih besar dari penutupan perdagangan kemarin (07/07/2012), yaitu 108,04.
Pasar saat ini telah meningkat secara signifikan setelah mengeluarkan data awal emosi konsumen Michigan. Harapan inflasi tahun depan diharapkan sebesar 4,3%, pada November 2023, lebih dari 3,3%. Untuk kelima kalinya dari 14 tahun terakhir, harapan inflasi tahun depan telah meningkatkan satu atau lebih poin persentase dalam satu bulan.
Banyak orang khawatir bahwa inflasi tinggi dapat dikembalikan tahun depan. Sementara itu, harapan inflasi yang lebih lama juga lebih tinggi dari 3,3%, lebih dari 3,2% sejak Juni 2008.
Tidak hanya itu, kebijakan tarif Presiden AS, Donald Trump juga prihatin dengan pasar.
Dia mengungkapkan pada hari Minggu (02/22/20) minggu ini akan memberi tahu nilai tukar baru 25%. Ini berlaku untuk semua baja dan aluminium impor Paman Sam dalam kebijakan “logam” massal.
Trump, NFL Super Bowl di New Orleans, mengatakan dia akan segera menginformasikan ongkos bersama pada hari Selasa atau Rabu. Amerika Serikat mengatakan bahwa Amerika Serikat menyamakan suku bunga yang dituduh melakukan negara lain, dan itu akan digunakan untuk semua negara.
“Dan ini sangat sederhana, kami mengumpulkan kami, kami berkumpul,” kata Trump, merujuk pada rencana tarif timbal balik.
Kedua emosi ini lebih mungkin untuk meningkatkan ekspektasi inflasi dan meningkatkan ketidakpastian politik global. Peserta pasar harus menyadari perubahan pasar dalam waktu dekat.
Penelitian ILLINI NEWS
[Email yang dilindungi. Surat] (rev / rev)