Jakarta, ILLINI NEWS – Bidang asuransi semakin banyak datang ke produk Paydi (produk asuransi yang terkait dengan investasi) untuk produk dan sumbangan tradisional. Ini juga terjadi di asuransi PTA PTA (asuransi pertalife).
Joko Suwary, asuransi akar Persalife, mengatakan salah satu alasan untuk mengurangi minat produk Uniink adalah peraturan OJK yang membatasi fleksibilitas penjualan. Persyaratan glossy telah membuat produk Paydi di pasaran menjadi kurang menarik.
Sebaliknya, produk tradisional, terutama sumbangan, ditanya lebih banyak karena mereka memberikan stabilitas dan keamanan. Sponsor memiliki faktor yang lebih ekonomis dengan keuntungan investasi yang lebih diprediksi.
Joko berkata: “Itu lebih tertarik pada apa yang pasti. Oleh karena itu, donasi investasi pasti. Oleh karena itu, itu berubah di sana. 24 (1/24 (1/24/2025).
Berlawanan dengan Paydi tergantung pada fluktuasi pasar, pendanaan memberikan jaminan pembayaran pada akhir kontrak atau ketika pengaduan terjadi, sehingga menarik bagi pelanggan untuk memprioritaskan keamanan finansial.
Di jalan, Joko mengatakan bahwa Parsalife Insurance saat ini berfokus pada perusahaannya pada produk yang disumbangkan. Pada tahun 2024, produk yang disponsori Polalife menyumbang total sekitar 840 miliar rupiah dari total premi asuransi Rp1.1 Biljoen Rupiah.
Kontribusi Paydi di Pertalife hanya sekitar 1,5% dari total operasi dan perusahaan sekarang telah berhenti menjual.
Dalam industri ini, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) terdaftar untuk pendapatan high-end asuransi jiwa dari produk Unitink setiap kuartal III-2024, yang 53,81 triliun rp atau menurun sebesar 16,4%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tetapi hingga 64,37 triliun rp.
Diketahui bahwa pendapatan kelas atas dari produk unitlink per kuartal III-2023 telah terdaftar, jadi dengan 22,4%, dibandingkan dengan efisiensi kuartal kuartal ketiga RP adalah 82,91 triliun.
.