Jakarta, ILLINI NEWS – Catatan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang Palestina, untuk mengeluarkan kritik dari wilayah mereka. Kritik itu berasal dari Timur Tengah, termasuk Arab Saudi, yang daerahnya dipindahkan ke pernyataan Netanyahu.
Sebelum Netanyahu, ia menyarankan wawancara dengan Negara Palestina di Arab Saudi beberapa waktu yang lalu.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menolak pernyataan itu dengan tegas. Dalam pernyataannya, pemerintah menyebutkan nama Netanyahu, tetapi tidak berlaku untuk pembentukan negara Palestina di Arab Saudi yang dikutip dari Reuters pada hari Minggu (2 Januari 2012).
Tidak hanya Arab Saudi, Mesir dan Jordan mengkritik pernyataan itu. “Idenya adalah pelanggaran langsung dari kedaulatan Arab Saudi,” kata Kairo.
Pengumuman Timur Tengah dibuat oleh Arab Saudi. Pemerintah disebut pemikiran ekstremis yang tidak memahami wilayah Palestina untuk rakyatnya.
Arab Saudi mengatakan, “Pemikiran ekstremis tentang orang -orang tidak memahami pentingnya daerah Palestina bagi orang -orang Palestina yang bersaudara dan bersejarah dan valid.”
Tak lama setelah pelantikan, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah mengumumkan bahwa partainya “akan menangani Gazu”. Mereka juga akan membuat “Riviera Timur Tengah” setelah membawa Palestina ke wilayah lain.
Trump juga mengumumkan bahwa Arab Saudi tidak menuntut kebutuhan Palestina untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Sebaliknya, Riyadh menyangkal kata -kata ini.
,