Jakarta, CNBBC Indonesia -Prabo Subiento, presiden Republik Indonesia 225, mengurangi anggaran untuk efisiensi pengeluaran untuk implementasi APBN dan APBD TA225.
Namun, Menteri PKP Maroor Sarait tidak menderita.
“Menurut pendapat saya, efisiensi ini membuat kami antusias dan kreatif untuk terus mengarahkan tiga juta rumah, yang dibangun dan diperbarui. Kami masih berusaha, Pak Prabovo telah meminta kami untuk optimis tentang situasi yang ada,” kata Maruer kepada Jakta 25.
Sehubungan dengan rencana efisiensi anggaran, Kementerian PKP telah menerapkan beberapa program efisiensi dari atap awal Rp5.274 triliun hingga jumlah Rp3.661 triliun dari atap awal kementerian. Selain itu, setelah efisiensi APBN 2025, kementerian PKP 2025 adalah 1.613 triliun rp.
Dia mengatakan: “Anggaran akan digunakan untuk program dukungan manajemen RP 435,67 miliar dan program area perumahan dan perumahan dan RP adalah 5.777 triliun. Anggaran terperinci sudah dibahas. Kami telah secara terbuka membahas penggunaan anggaran,” katanya.
Pada pertemuan itu, Menteri PKP mengatakan di Dewan Perwakilan Rakyat Efisiensi Efisiensi Unit Mata Aelon. Setelah 222 Februari, Kementerian PKP mengajukan proposal sesuai dengan efisiensi pengelolaan manajemen anggaran anggaran CK dari manajemen keuangan.
Berkenaan dengan kemajuan program perumahan pada tahun keuangan, yang masih merupakan manajemen perumahan dengan anggaran RP 3.6 … 68 triliun, Menteri Ara menyumbang ke Direktorat Perumahan Perumahan 124.
“Dengan tujuan mencapai kinerja fisik 138.566 unit atau 99,34 %dan penerimaan keuangan 14,13 triliun rp atau 96,26 %, tujuan 139.489 unit untuk 99,31 %pada tahun 2024.”
(DCE) Tonton video berikut: Video: Harga Bumi Dekat Stasiun LRT 45% dari artikel berikut memiliki 3 juta rumah