Jakarta, ILLINI NEWS – Indonesia berencana untuk membangun rumah sakit di Gaza Strip, Palestina. Rumah Sakit Bangunan dan Anak yang Direncanakan Ibu (RSIA) akan membutuhkan dana untuk RP402 miliar.
Ketua AQSA dari Working Group (The) Presidalium M. Anshorullah mengatakan tahap pertama pendanaan adalah satu miliar RP201. Dia mengatakan banyak organisasi kemanusiaan dan institusi Zakat di negara ini menceritakan komitmen mereka untuk mendukung dana ini.
“Rencana kemajuan ini muncul dari setahun yang lalu. Kami berharap ibu dan rumah sakit ini akan mengenali Rencana Pengembangan Kota Indonesia di Kementerian Dalam Negeri (Kemlu), Central.
Ditanya tentang dana yang saat ini dikumpulkan, Asshorullah mengatakan hanya mengumpulkan sekitar 1% dari total biaya yang diperlukan. “Kami yakin dengan bantuan Indonesia, negara kami, kami dapat mengenali rumah sakit ibu dan anak -anak ini,” tambahnya.
Rencana Pengembangan RSIA di Jalur Gaza dimulai oleh Daking Center di Indonesia dan AWG dan menerima dukungan penuh dari Indonesia di Indonesia (MUI) Zakat National Organization (Baznas).
Proyek Indoneia RSIA juga merupakan bagian dari Kampanye Nasional Indonesia Palestina; Persatuan, aksi aktual, dan harapan baru, diluncurkan oleh Kementerian Indonesia dalam kegiatan luar negeri dan didukung oleh MUI, Baznas, dan lebih dari 30 organisasi di Indonesia.
Sementara Kementerian Kesehatan Palesinial memberikan otorisasi untuk membangun RSIA di Gaza pada 7 April 2024.
RSIA Indonesia pada akhirnya akan dibangun di tanah WAQF yang terdiri dari area 5.000 -meter, yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Daerah dekat Al-Rantisi adalah rumah sakit rumah sakit anak (anak al-Rantisi) di kota Gaza.
Rumah sakit ini memiliki empat lantai, dengan ruang bawah tanah, dan total luas bangunan akan mencapai 10.310 m².
Bahan RSIA akan mencakup: 100 kasur pasien, 8 kasur darurat (persiapan 8 mata uang (2 kamar dalam persiapan, persiapan 2 kamar, 2 kamar).
Merencanakan batu pertama (patah) untuk pengembangan RSIA Indonesia di Gaza akan diadakan di tengah atau akhir April 2025. Tidak lagi dimasukkan, 100% diadakan di tempat tidur rumah sakit