Jakarta, ILLINI NEWS – Siaran pers terbaru Presiden Korea Selatan Yoon Yoon Yeol, Themday (12/12/2024). Dia berjanji untuk melawan “waktu hingga terakhir” antara pidatonya pada minggu terakhir pengumuman militer untuk memobilisasi tentara di parlemen negara itu.
Pidato dia berada di depan tembakan terbaru yang akan dilakukan pada bulan Desember. Akhir dari pesanannya jatuh pada hari Sabtu.
“Saya terkejut oleh mereka yang seharusnya terkejut karena keadaan darurat,” katanya dalam pidato di televisi diterbitkan oleh AFP.
“Tolong buat saya percaya kesetiaan saya yang hangat bagi orang -orang,” tambahnya.
Pada saat yang sama, Yone juga menuduh penentangannya, mendorong Partai Demokrat, negara dalam krisis nasional. Ikon sendiri berasal dari partai yang berkuasa, Partai Pasukan Pria (PPP).
“Aset nasional, yang dikelola oleh oposisi besar, menjadi monster, yang menghancurkan konstitusi demokrasi liberal,” kata Yon dalam pidatonya.
“(Tapi) saya tidak akan memiliki tanggung jawab hukum dan politik tentang pernyataan darurat militer,” tambahnya.
Menurutnya, penjelasan darurat bertujuan, sebagian, melindungi Korea Selatan terhadap ancaman oleh pasukan Korea Utara (Korea Utara). Meskipun elemen anti-negara dihancurkan.
Yun sendiri dilarang dari perjalanan luar. Dia dituduh karena “pemberontakan” karena pengumumannya 3-4 Desember.
Kemarin, polisi telah dilaporkan bahwa polisi sedang mencari istana presiden yang dicari. Sebagai hasil dari pengumuman Yun, ibukota Merked, dikumpulkan dengan protes sehari-hari oleh protes harian untuk mengundurkan diri. (SEF / SEF) Lihat Video Berikutnya: Video: Perdana Menteri Korea Selatan Voon Sook Yel secara resmi memiliki alasan untuk artikel Korea Selatan, untuk Chaos State