Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Prabowo Subianto adalah pertemuan dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) di Istana Negara, Kamis (2/2/2025). Diskusikan dampak kebijakan AS tentang usia pemerintahan Presiden Donald Trump. Terutama terkait dengan kebijakan mereka tentang pekerja non -dokumen.
Pertemuan itu terlihat kepada Presiden Luhut Binsar Pandjaitan, serta anggotanya seperti ChATIB Basri, Septian Hario Seto, Signan Hideyat dan Arief Anhory Yusuf.
“Presiden baru saja menerima presiden dengan agenda utama, adalah untuk memberikan laporan dan rekomendasi DEN yang terkait dengan sikap Indonesia untuk menangani pemerintah Trump baru ini,” kata Seto ketika ia menyatakan siaran pers.
Den mengatakan dia memberikan laporan dampak potensial Indonesia tentang kebijakan Trump. Terutama terkait dengan kebijakan harga, imigrasi.
Chatib Basri mengungkapkan bahwa kebijakan AS masih khawatir dengan ketidakpastian. Selain itu, tidak semua pejabat pemerintah Trump Trump dipenuhi.
Tetapi dari dinamika ini, Den menekankan kebijakan deportasi yang dilakukan oleh Presiden Trump, terhadap sekelompok nama tanpa didokumentasikan atau karyawan yang tidak memiliki dokumen resmi. Menurutnya, banyak karyawan AS yang “leher biru” atau tidak memiliki pengalaman khusus ditempati oleh non -dokumen.
“Jadi jika ini menyinggung, situasi ini harus digantikan oleh orang -orang dengan tingkat upah yang lebih tinggi. Jadi risikonya adalah inflasi di Amerika meningkat,” katanya.
Dampak inflasi AS akan meningkat, yang menyebabkan bank sentral AS, The Fed, tidak mudah untuk mengurangi suku bunga. Bahkan, menurut Chatib, ia berpotensi menaikkan suku bunga.
“Jadi risiko pertama yang harus dihadapi Indonesia adalah bahwa suku bunga di Amerika masih relatif tinggi. Maka yang kedua adalah dolar yang kuat,” kata Chatib.
Menurutnya, ini akan mempengaruhi Indonesia. Jadi, menurut ChATIB, DEN merekomendasikan tempat untuk mengimplementasikan kebijakan moneter, bahkan dengan ruang keuangan yang terbatas.
Ini terkait dengan reformasi struktural. Dari menyederhanakan lisensi, mempercepat iklim investasi, pengoperasian GovTech dipercepat.
“Karena, misalnya, digitalisasi sedang dicapai, proses hambatan birokrasi akan diatasi. Jadi langkah -langkah seperti ini yang telah kita bahas sebelumnya dan presiden mendukung peningkatan iklim untuk berinvestasi sepenuhnya,” katanya. (DCE) Tonton video berikut: Video: 5 warga negara Indonesia yang terkena dampak kebijakan imigrasi Trump telah dideportasi untuk peringatan artikel berikutnya. 2 warga negara Indonesia menjadi “korban Donald Trump” dideportasi