IAARTA, ILLINI NEWS – Skema subsidi motor listrik masih jelas hingga saat ini. Dalam waktu dekat, kepastian skema hibah dan jumlahnya akan ditampilkan.
Presiden Budiadi Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (Aismoli) Budi Setyadi menunjukkan pertemuan dengan pemerintah untuk memastikan rezimnya.
“Kementerian Ekonomi mengundang kami pada 3 Februari, salah satunya membahas hal ini. Apa yang jelas pada 3 Februari, kami berharap akan ada keputusan minimum tentang ukuran dan skema,” kata Budi kepada ILLINI NEWS, Sabtu (2/2/2025).
Penting untuk memastikan skema hibah ini sehingga pemerintah dapat menetapkan anggaran yang diperlukan dalam hibah ini. Termasuk revisi anggaran Kementerian Institusi yang bersangkutan, misalnya Kementerian Industri.
Budi bocor bahwa skema akan berbeda dari tahun sebelumnya oleh RP. 7 juta/unit. Kemungkinan nilai yang diberikan tahun ini tidak akan sampai tahun lalu. Selain itu, jumlah hibah untuk setiap sepeda motor mungkin juga berbeda, tidak seperti seragam tahun lalu.
“Manajemen skema ke PPNDTP (pemerintah membayar pajak pertambahan nilai). Ini dapat dibedakan berdasarkan bahan dasar dan jenis baterai,” kata Direktur Jenderal Kementerian Transportasi.
Namun, perusahaan meminta pemerintah untuk menerapkan subsidi seperti tahun lalu. Aismoli juga mempelajari bahwa ada penghematan besar subsidi energi atau bahan bakar jika ada insentif ini.
“Proposal yang dikembalikan pada tahun 2023/2024 di mana jumlah 7 juta rps adalah jumlahnya. Kami melakukan analisis biaya ketika tingkat hibah mempengaruhi percepatan efisiensi bahan bakar, sepeda motor listrik mempengaruhi efisiensi bahan bakar, berapa banyak penguasa yang dapat, jika daya beli yang baik mengurangi konsumsi bahan bakar,” kata Buda.
Nilai efisiensi yang dapat dicapai adalah besar, lebih dari publik untuk menyesuaikan diri dengan kendaraan organik.
“Tidak hanya itu angka, tetapi juga terakumulasi, jika presiden memberikan hibah untuk menghemat anggaran dan pendidikan publik yang lebih penting lebih penting daripada ekonomi,” kata Budi. .