illini berita BOAT Mau IPO Buat Bayar Utang, Begini Prospeknya!

Jakarta, ILLINI NEWS – PT Newport Marine Services Tbk, perusahaan penyewaan kapal yang melayani kebutuhan industri minyak bumi (minyak dan gas), akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten berkode saham BOAT ini menawarkan 1 miliar saham baru melalui penawaran umum perdana (IPO).

Jumlah saham BOAT yang ditawarkan untuk dijual setara dengan 28,57% dari modal saham dan telah disetor penuh setelah pencatatan. Setiap saham ditawarkan dengan harga Rp 100 Rp 120 per saham.

Penerbitan perdana saham BOAT (book building) dilakukan pada 21-25 Oktober 2024. Penawaran umum saham tersebut rencananya akan dilakukan pada 4 November 2024, dan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November 2024.

Sehubungan dengan IPO tersebut, BOAT menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin keamanan. Gunakan dana IPO

Melalui IPO ini, BOAT akan mendapat pendanaan sebesar Rp 120 miliar. Dari dana tersebut, sekitar 62,50% atau Rp75 miliar akan digunakan untuk berbagai kewajiban dan sisanya untuk modal kerja.

Lebih spesifiknya, BOAT memiliki pinjaman sebesar USD 31,59 juta dari Organisasi Pembiayaan Ekspor Indonesia (Bank Exim) dengan tingkat bunga 6% dan jatuh tempo 25/02/2025.

Nilai pinjaman pada 11 Oktober 2024 mengalami penurunan menjadi 15,10 juta dolar. BOAT mengeluarkan dana sebesar $4,78 juta atau setara Rp 75 miliar. Dari dana IPO hingga membayar sebagian pokok utang sebagai syarat restrukturisasi.

Jadi sisa utangnya masih 10,31 juta USD yang tentunya belum cukup untuk membayar modal IPO.

Rencananya, untuk melunasi utang tersebut di masa depan, perseroan akan meminjam ke pihak lain atau menjual salah satu kapalnya.

Sedangkan sisa dana IPO sekitar Rp 45 miliar akan digunakan sebagai modal kerja untuk pembiayaan kapal sewa guna menunjang pendapatan sewa kapal (misalnya dari kapal sewa namun tidak terbatas pada tongkang/tanker tongkang dan kapal tunda penanganan jangkar (AHT), bahan bakar kapal) . biaya dan fungsi operasional lainnya).

Sekilas tentang bisnis BOAT

Perlu diketahui bahwa BOAT merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 2008, yang kegiatan usahanya meliputi penyewaan kapal untuk mendukung operasional lepas pantai yang berfokus pada industri perminyakan (minyak dan gas) dalam negeri.

Dalam industri minyak dan gas saat ini, berbagai macam kapal digunakan untuk mendukung operasi lepas pantai dan domestik. Cocok untuk mengangkut barang, memindahkan peralatan, survei tanah atau tugas khusus lainnya.

Beberapa kapal yang digunakan oleh BOAT antara lain kapal survei seismik, kapal utilitas/multiguna, kapal awak kapal, kapal tunda penanganan jangkar, kapal tunda penarik buritan azimuth, kapal tanker amfibi, tongkang tangki dan bagaimana kinerja ekonomi dari kapal yang menyediakan platform tersebut?

Bisnis yang dilakukan perseroan selama empat bulan tahun ini menghasilkan omzet sebesar US$ 3,10 juta dan keuntungan US$ 1.684 atau setara dengan Rp 26,10 juta. .

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, omzet perusahaan ini turun 11,60% dan laba hampir 90%.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan data tahun 2021 secara year-on-year, kinerja pendapatan perusahaan memang menurun, namun lebih baik dibandingkan tahun 2021 yang merugi hingga $1,20 juta.

Kami memahami profitabilitas masih dalam tren menurun, kami memperkirakan perusahaan ini akan kesulitan membayar dividen dalam waktu dekat.

Mari beralih ke indikator penting berikutnya, kondisi neraca. Pasalnya, hal ini sangat mempengaruhi mampu tidaknya perusahaan mengatasi pembayaran utangnya.

Rasio utang perseroan sebesar 1,02 kali pada April 2024 menunjukkan rasio utang perseroan cukup tinggi.

Sayangnya, dengan tingkat utang yang tinggi tersebut, perusahaan tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk membayar kewajiban jangka pendeknya, tercermin dari rasio leverage jangka pendek sebesar 0,27x pada periode yang sama.

Tingkat leverage yang tinggi ini dikaitkan dengan ketidakmampuan, sehingga tidak mengherankan jika suatu perusahaan memerlukan IPO untuk menambah modal baru guna melunasi utang.

Namun keadaannya ibarat menggali lubang untuk mengisi lubang tersebut, jika kondisi profitabilitas tidak dapat ditingkatkan, karena utang yang ada menghabiskan aset dan modal perusahaan. Apa itu apresiasi?

Terakhir, untuk menilai mahal atau murahnya suatu perusahaan, kami menggunakan pendekatan price-to-book value (PBV), dengan membandingkan perusahaan sejenis seperti PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), PT logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) dan PT. Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI).

Jika BOAT menawarkan harga IPO Rp 100-120 per saham, harga tersebut setara dengan PBV 0,97-1,11 kali. Dibandingkan kompetitor, valuasinya masih tergolong underpriced apabila diberikan dengan harga yang lebih rendah, namun pada harga yang lebih tinggi valuasinya masih lebih mahal dibandingkan WINS.

SURVEI ILLINI NEWS 

Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa opini Riset ILLINI NEWS. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembaca untuk membeli, menahan atau menjual produk atau sektor apa pun yang terkait dengan investor. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini.

(tsn/tsn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *