JAKARTA, ILLINI NEWS – Prabowo Subianto memanggil 49 calon menteri dan kepala lembaga ke rumahnya di Kertanegara, Jakarta pada Senin (15/10/2024). Nama-nama tersebut berkisar dari partai politik hingga profesional.
Sejumlah nama sudah tak asing lagi karena dipercaya mengisi kabinet Jokowi.
Sementara itu, sembilan orang tercatat sebagai komisaris korporasi aktif berdasarkan survei ILLINI NEWS, berikut daftarnya:
1. Vidyanti Putri Vardhana
Istri distributor pertambangan PT Indika Energy TBK (INDY) ini tercatat sebagai komisaris PT Teladan Prima Agro mulai tahun 2021. Vidyanti menjabat sebagai Komisaris di berbagai anak perusahaan Teladon Prima Agro sejak tahun 2013. Putri Vidyanti, Vardhana, adalah komisarisnya. PT Teladan Agro Resources selama tahun 2007 hingga 2012.
2. Abdul Muti
Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank KB Bukopin Syariah berdasarkan hasil RUPSLB tanggal 28 Desember 2020. Saat ini beliau menjabat sebagai dosen tetap di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Presiden Lembaga Standar Pendidikan Nasional – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kmendikbud) Republik Indonesia.
3.Agus Andrianto
Agus Andrianto ditunjuk Kementerian BUMN sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pindad. Berdasarkan keputusan Menteri BUMN, nomor tersebut diangkat menjadi Wakil Komisaris Utama; SK-243/MBU/08/2023.
Berdasarkan laman resmi Pindad, Agus merupakan anggota Kepolisian Republik Indonesia dengan masa bakti sejak tahun 1989. Saat ini menjabat Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakil Kapolri) mulai 3 Juli 2023. Sebelumnya pernah menjabat Kabareskrim Polri (2021), Kabharkam Polri (2019), Kapolda Sumut (2018), dan Wakapolda Sumut (2017).
4.Rachmat Pambudi
Rachmat Pambudi menjabat sebagai Komisaris Independen PT Nusantara Savit Sejahtera Tbk (NSSS) sejak tahun 2018. Menjabat struktural Kementerian Pertanian sejak 2004, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Serikat Tani Indonesia (HKTI). Sejak 2015, 2016, LSM dan Pengawasan Pertanian Indonesia (KP3I) Pendiri dan Panitia Ahli Dewan Pengawas.
Pada tahun 1999 menyelesaikan studi doktoralnya di bidang Konsultasi Pembangunan di Institut Pertanian Bogor.
5. Jadilah Santoso
Budi Santoso diangkat menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara melalui Surat Keputusan No. Perusahaan makanan milik negara yang berbasis 1.000 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) ditunjuk sebagai Ketua Komisaris Holdings. SK 174/MBU/07/2023.
6. Nasruddin Umar
Pada 13 Oktober 2017, Nasruddin Umar ditunjuk sebagai perwakilan resmi PT Bank Mega Suriah. Selain itu, Imam Besar Masjid Istiklal Jakarta tercatat sebagai kuasa PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2022.
Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris PT Balai Buku pada tahun 2008 hingga 2012, Ahli Pemikiran Islam pada Komite Perbankan Syariah pada tahun 2008-2013, dan menjabat pada Dewan Pengawas Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia. (Peram) pada tahun 2012-2013, dan Dewan Pengawas Penjaminan Kredit Indonesia tahun 2014-2016.
7. Dudy Purvagandhi
Dudy Purvagandhi adalah Komisaris PT PLN (Persero). Berdasarkan laporan tahunan PLN tahun 2023, Dudy lahir pada tahun 1970. Beliau lulus dari Universitas Trishakti pada tahun 1995 dengan gelar sarjana hukum.
Dudy tercatat sebagai direktur Seacons Trading Limited di Singapura pada 2011-2020. Dudy merupakan Wakil Bendahara Kelompok Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Progresif (TKN) 2019.
8. Donny Ermawan Toufanto
Donny Ermawan Toufanto tercatat sebagai operator utama PT Dahana (Persero). Saya mengacu pada situs resmi Dahan, Marsekal TNI Donny Ermawan Toufanto, M.D.S. Perwira senior TNI-AU yang menjabat Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI.
9.Muhammad Herindra
Muhammad Herindra adalah Komisaris PT Len Industri (Persero). Pada tahun 1987, ia lulus dari Akademi Militer dan mendapat gelar Adhi Makayasa Tri Shakti Viratama, yang berarti ia merupakan lulusan terbaik di angkatannya saat itu.
(mkh/mkh) Simak Video Di Bawah ini: Strategi BPD Terapkan Program Keringanan Utang UMKM Ala Prabowo Artikel Selanjutnya Pak Mulyani: Pak Prabowo Jamin Defisit APBN Di Bawah 3% PDB