Jakarta, ILLINI NEWS – Harga minyak mentah global naik di pasar pagi pagi ini setelah kemarin turun lebih dari 6% akibat serangan Israel ke Iran, yang tampaknya tidak berdampak pada energi.
Berdasarkan data perdagangan Refintiv Selasa (29/10/2024) pukul 09:20 WIB, patokan minyak mentah Brent berada di $71,64 per barel atau 0,31% dari posisi kemarin. Sementara itu, patokan West Texas Intermediate (WTI) naik 0,43% menjadi $67,67 per barel.
Harga minyak turun 6% pada perdagangan Senin (28/10/2024), setelah serangan Israel pada Sabtu terhadap pasukan Iran tidak merusak fasilitas minyak dan nuklir, sehingga tidak mengganggu pasokan energi.
Brent berjangka ditutup pada $71,42 per barel, turun 6,09%. Sementara itu, WTI berjangka AS turun menjadi $67,38 per barel, turun 6,13%.
“Ini sungguh contoh sempurna bagaimana berita mempengaruhi pasar,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group. “Kami masih memiliki banyak risiko geopolitik.”
Situasi ini menguntungkan pasar karena menghilangkan ketakutan akan tingginya harga akibat kenaikan harga minyak saat perang.
Pekan lalu, harga minyak acuan naik 4% di tengah perdagangan yang tajam di tengah ketidakpastian pemilu AS yang akan datang dan seberapa besar Israel diperkirakan akan merespons serangan rudal Iran pada bulan Oktober 1.
Pada hari Sabtu, beberapa pesawat tempur Israel melakukan tiga serangan menjelang fajar terhadap sebuah pabrik rudal dan sasaran lainnya di dekat Teheran di Iran barat sebagai bagian dari eskalasi terbaru antara dua rival di Timur Tengah tersebut.
Serangan tersebut lebih terfokus pada sasaran militer, sehingga mengurangi kekhawatiran bahwa Israel dapat menyerang fasilitas nuklir atau fasilitas minyak Iran.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan mitranya di OPEC+ pada bulan lalu tetap tidak mengubah produksi minyak, termasuk rencana peningkatan produksi mulai bulan Desember. Kelompok ini akan bertemu pada 1 Desember sebelum pertemuan penuh OPEC+.
ILLINI NEWS SURVEI INDONESIA (ras/ras) Simak video berikut ini: Video: Perang Timur Tengah Memanas, Waspadai Kenaikan Harga Komoditas Menyusul Kabar Permintaan Minyak AS Naik, Harga Minyak Tinggi Selama Dua Bulan.