JAKARTA, ILLINI NEWS – Mars diyakini bisa menjadi “rumah” baru manusia di masa depan ketika planet tersebut tidak mampu lagi menampung populasi yang terus bertambah.
Namun, pertanyaan utamanya adalah apakah planet Mars yang “tetangga” dengan Bumi bisa menjadi rumah bagi kehidupan.
Baru-baru ini, para peneliti melakukan simulasi organisme yang diduga hidup di Mars.
Simulasi dilakukan di dua lokasi: Utah, Amerika Serikat (AS) dan Mars Desert Research Center di Nunavut, Kanada.
Kedua stasiun penelitian tersebut merupakan habitat Mars yang dioperasikan oleh Mars Association, tempat tim berlatih untuk eksplorasi manusia di Mars.
Simulasi ini berfokus pada keanekaragaman lumut di Mars, membantu memahami organisme ini di Bumi dan di luar angkasa.
Lumut merupakan organisme yang sangat kuat dan dapat hidup di berbagai permukaan, mulai dari bebatuan dan pepohonan hingga tanah gundul dan bangunan.
Organisme kompleks ini ditemukan di setiap iklim dan medan di Bumi, dan beberapa spesies bahkan selamat dari dampak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sifat lumut yang sulit dipahami telah lama memicu minat untuk mempelajari organisme yang mungkin hidup di Mars.
Misi tersebut diberi nama Mars 160, menurut Science Tech Daily.
Para ilmuwan melakukan survei keanekaragaman hayati yang komprehensif di kedua stasiun, menggunakan ruang untuk mengamati habitat yang berbeda.
Mereka mengumpulkan lebih dari 150 spesimen, yang kemudian “dibumikan kembali” dan diidentifikasi di Herbarium Nasional Kanada di Museum Alam Kanada.
Melalui pemeriksaan morfologi, studi anatomi dan kimia internal, serta barcode DNA, Mission Support mengidentifikasi 35 spesies lumut dari Stasiun Penelitian Gurun Mars dan 13 spesies dari Flashline Stasiun Penelitian Arktik Mars.
Spesies-spesies ini dirangkum dalam jurnal yang diterbitkan dalam daftar periksa, bersama dengan foto dan ringkasan karakteristik yang menentukan.
Penelitian serupa dapat bermanfaat bagi misi masa depan di dua stasiun penelitian analog, dan membantu ahli lichenologi di Bumi untuk lebih memahami distribusi organisme. (fab/fab) Simak videonya di bawah ini: Video: LLV Ciptakan BSD City Digital Hub sebagai ‘Silicon Valley’ RI Artikel Berikutnya Tanda-Tanda Kehidupan di Luar Bumi, Kata Peneliti