JAKARTA, ILLINI NEWS – Lo Kheng Hong merupakan seorang pengusaha yang sukses membangun kekayaan melalui pendapatan. Kemampuannya menghasilkan uang melalui saham membuatnya mendapat julukan Warren Buffett-nya Indonesia.
Lo Kheng Hong menjelaskan, dua sektor yang diharapkan dapat menghasilkan uang adalah sektor batubara dan perbankan.
“Sektor keuangan dan batubara,” ujarnya saat diwawancara ILLINI NEWS, Jumat (11/10).
Ia dikenal dengan strategi investasinya yang unik dalam mencari saham-saham yang valuasinya rendah dan ia mampu meraup keuntungan besar dari saham-saham tersebut.
Namun, kesesuaian strategi investasi bergantung pada tujuan dan keyakinan investor.
Jika Anda terpaksa berinvestasi pada suatu produk dengan menggunakan strategi yang tidak Anda pahami, Anda dapat mengembangkan keraguan, yang dapat mengakibatkan kerugian di masa depan.
Jika Anda ingin mengikuti LKH, harap memperhatikan panduan ini. Berikut ulasan lengkapnya:
Belanja dengan harga murah dan bersabar
LKH saat ini sedang menerapkan strategi tersebut untuk penjualan ritel. Price buy adalah strategi membeli saham-saham yang menurut Anda undervalued atau diremehkan.
Per September 2022, per September 2022, LKH memiliki beberapa perusahaan media, antara lain PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Clipan Finance Indonesia Tbk, PT Intiland Development Tbk, dan PT Gajah Tunggal Tbk, dengan kepemilikan penuh atas:
Jelas terlihat bahwa perusahaan-perusahaan milik LKH memiliki price to book (PBV) kurang dari 1. Selain itu, price to earnings (PER) yang rendah juga disebabkan oleh beberapa perusahaan yang bangkrut.
Selain itu, DILD, salah satu perusahaan milik LKH, belakangan diketahui tengah menghadapi permasalahan karena para petingginya didakwa melakukan tindak pidana seperti penipuan dan pencucian uang.
Bahkan, LKH sendiri menyatakan kualitas tata kelola perusahaan menjadi faktor penting yang membedakan dengan penilaian.
Saat LKH berbicara soal investasi, ia kerap mencontohkan analogi membeli Mercy dengan harga Avanza. Namun apakah produk ini benar-benar permata tersembunyi, ataukah harganya murah karena tidak ada yang menginginkannya?
Akan selalu ada alasan dan pertimbangan bagi investor yang ingin membeli saham yang kehilangan investasinya. Ya, ini mungkin berlawanan dengan intuisi Anda sebagai investor.
Jika dilihat sekilas, harga belinya terlihat beresiko sangat rendah karena produk yang kita beli harganya murah. Namun, selalu ada risiko dalam berinvestasi.
“Kami tidak membeli karena ada produksi pompom. Itu membuat kami tidak sabar. Andai saja investor yang tepat sabar dan mau membaca laporan keuangan dengan benar,” kata Lo Kheng Hong, Rabu (23 Maret 2022). .
LKH pernah mengatakan sebagian besar investor tidak sabar dalam membeli saham. Hasilnya seperti membeli kucing dalam tas.
Padahal, LKH mengatakan kunci sukses investasi adalah memahami dan mengetahui apa yang kita beli. Semua ini dapat ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan.
Berinvestasi di Musim Gugur
LKH disebut-sebut mengalami guncangan keluarga saat krisis devisa tahun 1998. Saat itu, ia mengundurkan diri dan mengabdikan dirinya menjadi investor.
Kecelakaan tersebut juga menyebabkan aset LKH berkurang sebesar 85%. Uang yang dimilikinya setara dengan 15% dari total hartanya.
LKH kemudian membeli saham PT United Tractor Tbk (UNTR) sehingga harga per sahamnya saat itu menjadi Rp 250.
LKH memilih UNTR karena keberhasilan perusahaan dan biaya yang murah. Menurut LKH, UNTR saat itu adalah nilai-nilai Mercy of Bajaj
Tidak dapat disangkal fakta bahwa berinvestasi di real estate dapat membuat Anda sangat kaya. Hal ini disebabkan banyak harga komoditas yang menunjukkan penurunan ketidakpastian perekonomian negara.
Apakah ini juga akan digunakan pada tahun 2023? Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di tahun 2023, namun lebih baik berhati-hati.
Sebenarnya tidak akan rugi jika menerapkan strategi investasi seperti LKH di tahun 2023. Namun jelaskan tujuan dan alasan Anda membeli saham di harga tersebut.
Dan tanyakan pada diri Anda mengapa Anda beruntung bisa membeli saham tersebut sekarang juga.
Teliti informasi keuangan pemberi pinjaman dengan cermat dan gunakan uang tunai Anda untuk berinvestasi.
Jangan menggunakan pinjaman atau modal saham untuk tujuan investasi lainnya. (fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Video: Ekonom Ungkap “Kebangkitan” RI Melawan Dampak Proteksionisme Trump.