illini news Naik 32%, Perusahaan Gas Negara (PGAS) Cetak Laba Rp4,13 Triliun

JAKARTA, ILLINI NEWS – Emiten pelat merah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) melaporkan kenaikan laba induk perusahaan sebesar 32,69% year-on-year pada kuartal III 2024.

Merujuk pada laporan keuangan terkini yang dikutip dalam keterbukaan informasi BEI, laba bersih produsen gas alam tersebut per September 2024 sebesar $263,38 juta (sekitar $4,13 triliun). Sementara itu, diharapkan menghasilkan laba $198,49 juta pada tahun 2023.

Dalam hal pendapatan, omset perusahaan adalah $2,81 miliar. Jumlah ini meningkat 4,46% dari tahun lalu sebesar $2,69 miliar.

Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mengatakan, hasil operasi PGN mencatatkan penjualan komersial gas bumi sebesar 854 BBTUD, perjanjian perdagangan dan penggunaan terminal (TUA) LNG sebesar 57 BBTUD, dan utilisasi kapasitas terminal LNG sebesar 69 BBTUD. Perdagangan LNG global merupakan bisnis baru yang dimulai tahun ini dan juga berkontribusi terhadap peningkatan keuntungan dibandingkan tahun lalu.

Selanjutnya, total volume transfer gas bumi tercatat sebesar 1.527 MMSCFD dan minyak sebesar 150.716 BOEPD. Untuk perusahaan lain yang dikelola anak perusahaan atau afiliasi PGN, pencapaian yang dibukukan antara lain penggalangan migas sebesar 20.074 BOEPD, regasifikasi LNG sebesar 144 BBTUD, dan pengolahan LNG sebesar 105 ton per hari.

“Di tengah tantangan penurunan pasokan gas pipa secara alami, optimalisasi pengelolaan volume gas bumi dapat dimitigasi dengan baik, dan pengurangan beban keuangan menyusul pelunasan obligasi merupakan salah satu faktor utama yang mendukung pencapaian kinerja keuangan tersebut,” tulisnya dalam sebuah pernyataan. penyataan. Keterangan, Kamis (31/10).

Pertumbuhan pendapatan PGAS didorong oleh pelanggan industri dan komersial yang menyumbang pendapatan niaga gas bumi sebesar US$1,85 miliar. Sisa pendapatannya berasal dari konsumen rumah tangga dan SPBG yang masing-masing menyumbang $17 juta dan $2,33 juta.

Meski mengalami penurunan pendapatan, namun laba PGAS terdampak oleh biaya sebelum pajak sebesar $2,23 miliar. Sebelumnya, perusahaan mempunyai beban sebesar $2,17 miliar.

Dari segi permodalan, perusahaan memiliki aset $6,33 miliar pada September 2024. Hutang dan ekuitas masing-masing berjumlah $2,76 miliar dan $3,57 miliar. (mkh/mkh) Simak videonya di bawah ini. Video: Rupee Fluktuasi, +62 Penduduk Mengumpulkan Dolar. Artikel berikutnya PGAS akan membagikan dividen dan Lo Kheng Hong mendapat untung sebesar itu di akhir bulan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *