Jakarta, ILLINI NEWS – Nilai tukar rupiah sedikit terdepresiasi terhadap dolar AS menjelang hasil Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia triwulan III 2024 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut Refinitiv, rupiah hari ini (11/4/2024) ditutup menguat 0,22% di Rp 15.750/USD, sejalan dengan pelemahan kemarin (11/1/2024), yakni 0,16%.
Sementara itu, DXY melemah 0,44% menjadi 103,82 pada pukul 14:55 WIB, turun dari level tertinggi kemarin di 104,28.
Pelaku pasar saat ini menunggu data yang akan dirilis BPS, khususnya pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III tahun 2024.
Konsensus pasar yang dihimpun 15 institusi ILLINI NEWS memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III atau Juli-September 2024 sebesar 5,03% (y/y) dan 1,58% (qq/qq).
Kebetulan, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% (y/y) dan 3,79% (qtc) pada kuartal II-2024. Sementara itu, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,94% (y/y) dan 1,60% (qtc) pada kuartal III tahun 2024. 2023.qtq).
Secara historis, pertumbuhan pada kuartal ketiga biasanya lebih rendah dibandingkan kuartal kedua karena masyarakat mulai mengurangi pengeluaran. Selain itu, tidak ada perayaan keagamaan atau acara besar pada bulan April-Juni tahun ini, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Sedangkan pemilu nasional akan dilaksanakan pada kuartal pertama tahun 2024.
Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali melambat tentu akan berdampak kurang baik bagi pasar keuangan dalam negeri, karena menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak secepat periode sebelumnya.
Tak sebatas itu, pasar juga tengah mempersiapkan hasil pemilu presiden AS antara Donald Trump dan Kamala Harris.
Hal ini penting karena dapat mempengaruhi keputusan yang diambil presiden dan mempengaruhi Indonesia sebagai salah satu mitra dagangnya.
INVESTIGASI ILLINI NEWS (rev/rev) Simak video di bawah ini: Masih penuh tekanan, ‘ancaman’ IHSG turun hingga 7000an Artikel selanjutnya Surplus Perdagangan RI US$ 2,93 Miliar, Dolar Anjlok ke R16 ,3