Jakarta, ILLINI NEWS – Sebuah kejadian baru muncul di Korea. Penggunaan tembakau dan alkohol di kalangan remaja menurun, namun permasalahan baru bermunculan.
Survei kesehatan terbaru menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan alkohol di kalangan remaja Korea telah menurun secara signifikan dalam 20 tahun terakhir.
Hanya saja muncul tren negatif lainnya termasuk masalah kesehatan mental dan kebiasaan makan, seperti dilansir The Korea Herald, Sabtu (23 November 2024).
Kementerian Pendidikan dan Badan Pencegahan Penyakit Korea mengukur jumlah siswa yang merokok setidaknya sekali dalam sebulan terakhir, menunjukkan penurunan dari 11,8% pada tahun 2005 menjadi 3,6% pada tahun ini.
Selain itu, proporsi siswa yang meminum setidaknya satu minuman beralkohol dalam 30 hari terakhir turun menjadi 9,7% dari 27% pada periode yang sama.
Di sisi lain, meski sudah ada kemajuan dalam pengurangan kebiasaan buruk tersebut, indikator pangan dan kesehatan mental justru semakin buruk.
Jumlah remaja yang melewatkan sarapan meningkat menjadi 42,4%, dari 27,1% pada tahun 2005. Sementara itu, konsumsi makanan cepat saji juga meningkat dua kali lipat sejak tahun 2009. Sekitar 29% remaja mengonsumsi makanan cepat saji tiga kali seminggu.
Tren kesehatan mental juga memburuk selama dekade terakhir. Meskipun tingkat stres dan depresi meningkat antara tahun 2005 dan 2015, namun kini kondisinya semakin buruk. Tahun ini, 42,3% anak muda mengatakan mereka mengalami stres berat, dan 27,7% merasa depresi cukup besar sehingga memengaruhi kehidupan sehari-hari selama dua minggu atau lebih pada tahun lalu.
Diketahui, survei tahunan yang dimulai pada tahun 2005 ini mengumpulkan tanggapan dari 60.000 siswa yang belajar di 800 sekolah menengah pertama dan atas pada tahun ini. Memberikan wawasan tentang tren kesehatan remaja Korea, khususnya merokok, penggunaan alkohol, dan nutrisi. (dce) Simak videonya di bawah ini: Video: Ditanggapi Hinaan Swifties, Billboard Minta Maaf ke Taylor Swift Artikel Selanjutnya 10 Besar Negara Merokok, Termasuk Indonesia
