Jakarta, ILLINI NEWS – Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan penggerak perekonomian Indonesia. Jumlahnya diperkirakan akan mencapai 65 juta dan akan memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap perekonomian negara. Salah satu kesulitan yang dihadapi UKM dari dulu hingga sekarang adalah pengelolaan keuangan yang teratur dan cepat.
Selain itu, kemampuan UKM dalam pembiayaan usaha atau pengembangan operasional digital sangat terbatas. Belakangan ini, semakin banyak bermunculan layanan manajemen bisnis dan keuangan yang dirancang khusus untuk UKM; salah satunya adalah Biro UKM CBI.
Inisiatif ini hadir untuk menjawab kebutuhan sektor UKM seperti informasi kredit yang komprehensif, pemantauan dan peringatan real-time, serta pengelolaan piutang untuk lebih mengetahui dan memantau status bisnis dan keuangan mitra UKM dan calon mitra.
Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaku usaha dalam melacak pembayaran yang telah jatuh tempo serta melaporkan rekanan yang terlambat atau tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya. Fitur ini juga membantu UKM melindungi arus kas dan keuangan mereka.
Agus Perihal, “UKM dengan ukuran usaha dan keuangan terbatas menghadapi potensi risiko yang sangat besar jika memiliki mitra usaha dengan profil risiko dan reputasi yang buruk. Oleh karena itu, UKM memerlukan akses yang serius terhadap dukungan dan peluang informasi untuk mengelola bisnis dan keuangannya.” itu dalam beberapa cara,” katanya. , Direktur Utama CBI.
Untuk memperkuat ekosistem bisnis yang sehat, Biro UKM juga dilengkapi dengan keamanan data yang andal dan perlindungan terhadap serangan siber; Dengan demikian, UKM dapat lebih percaya diri dalam mengelola hubungan bisnis dengan mitra baru maupun mitra lama. (oops/oops) Tonton video di bawah ini: Video: Gugatan Superstar Fitness Menyakitkan Banyak Anggota, Apa Kata Hukumnya? Artikel Berikutnya Hipertiroidisme, Pekerjaan Indra Bruggman Diganggu Karyawannya
