illini berita Ganti Subsidi BBM ke BLT, Prabowo Harus Pastikan Penerimanya Tepat

Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintahan terpilih Prabow Subianto berencana mengubah kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi subsidi langsung kepada penerima, serupa dengan skema bantuan langsung tunai.

Ekonom Universitas Diponegoro (Undip) Wahyu Widodo memperkirakan kebijakan tersebut memang merupakan gagasan lama namun belum pernah dilaksanakan. Faktanya, sebagian besar anggaran negara dibelanjakan oleh orang kaya.

Sensor BBM tidak lupa. Karena menggunakan subsidi yang mahal, sangat sulit mengontrol siapa yang membeli BBM bersubsidi, pada akhirnya masyarakatlah yang paling diuntungkan, ujarnya kepada ILLINI NEWS, Kamis (17/10). /2024).

Pemerintahan di masa depan, kata Wahyu, dapat memanfaatkan teknologi digital agar distribusinya lebih tepat sasaran. “Mau tidak mau, semua aspek bisa dicapai melalui dompet digital atau apa pun namanya, yang uangnya hanya bisa digunakan untuk membeli bahan bakar, meski secara teknis akan sangat rumit,” kata Wahyu.

Selain transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi, penggunaan teknologi dapat membantu memastikan bahwa uang dibelanjakan dengan benar.

“Sampai saat ini yang terjadi penerima bantuan sosial baik tunai maupun langsung selalu melakukan pelanggaran,” kata Wahyu.

“Jadi mekanismenya efektif, tapi pemisahannya salah dan akhirnya tujuan tidak tercapai. Berbahaya jika dipisahkan untuk hal-hal yang negatif, misalnya: merokok, minum-minuman keras, bahkan berjudi.”

Ekonom Center for Economic Reform Indonesia (CORE) Yusuf Rendy Manilet juga mengatakan, hal terpenting dalam rencana ini adalah perbaikan data penerima sesuai nama dan alamat. Tanpa adanya pembersihan data, dia menilai efisiensi anggaran dari subsidi BLT tidak akan banyak berdampak pada perekonomian masyarakat yang membutuhkan.

“Kami berharap mereka tetap mampu menopang pengeluarannya terhadap perubahan harga yang mungkin terjadi selama masa penyaluran bantuan ini,” kata Rendy.

Seperti diketahui, Prabowo menilai lapisan masyarakat paling bawah belum sepenuhnya merasakan manfaat subsidi yang ada, yang sebagian besar ditujukan untuk barang. Oleh karena itu, subsidi perlu direformasi agar lebih tepat sasaran dan adil.

“Kami sekarang sedang mempertimbangkan perubahan subsidi untuk membantu keluarga,” kata Prabowo sebelumnya.

Sementara Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Burhaneddin Abdullah, menilai subsidi energi lebih baik diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat yang membutuhkan, agar lebih tepat sasaran.

“Kami ingin datanya diperbaiki, disempurnakan agar (masyarakat miskin) mendapat bantuan langsung tunai bukan untuk barangnya, tapi untuk keluarganya yang berhak,” kata Burhanuddin di acara UOB Indonesia Economy 2025. Jumat (27/9/2024).

Ia mengungkapkan, subsidi energi sebesar Rp 540 triliun yang diberikan selama ini masih belum sesuai dengan kenyataan. Mengalokasikan subsidi bahan bakar ke barang-barang yang lebih produktif akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

(arj/mij) Saksikan video di bawah ini: Video: Israel Serang Kota Dewata Roma – Bantuan BBM Beralih ke BLT Artikel Berikutnya Siap-siap! Kebijakan BBM bersubsidi baru dimulai pada 1 September 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *