Nusantara, ILLINI NEWS – Dua pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) Indonesia terluka akibat tembakan tank Israel di menara penjaga di markas pasukan di Ras an-Naqoura. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah angkat suara terkait hal ini.
“Iya, situasi sedang perang, jadi kalau ada yang tertabrak atau luka ringan, kita semua harus hati-hati, terutama yang ada di sana. Semuanya,” kata Jokowi di Gedung Negara. wilayah ibu kota nusantara, Jumat (11/10/2024).
Juru bicara UNIFIL Andrea Teneti sebelumnya mengatakan serangan itu merupakan perkembangan yang “sangat serius”. Dia menjelaskan bagaimana Israel meminta pasukan penjaga perdamaian untuk pindah dari “posisi tertentu” di dekat perbatasan, meskipun pasukan tersebut memutuskan untuk tetap di sana karena penting bagi bendera PBB untuk berkibar di Lebanon selatan.
“Jika situasinya menjadi tidak memungkinkan bagi misi untuk beroperasi di Lebanon selatan, Dewan Keamanan akan memutuskan bagaimana melanjutkannya,” katanya, dikutip oleh Al Jazeera.
“Saat ini kami tetap teguh, berusaha melakukan segala yang kami bisa untuk memantau [dan] memberikan bantuan,” tambah Tenenti.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan di dekat UNIFIL setelah memerintahkan pasukan PBB di wilayah tersebut untuk tetap berada di kawasan lindung. Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pejuang Hizbullah beroperasi di dan dekat wilayah sipil di Lebanon selatan, termasuk posisi UNIFIL.
“Tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan dan melakukan kontak rutin dengan UNIFIL,” kata militer Israel, menggunakan akronim dari Pasukan Pertahanan Israel.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan dia telah merekomendasikan untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian lima kilometer ke utara. Kawasan lindung PBB biasa disebut “Garis Biru” dan tunduk pada aturan Resolusi 1705.
(sef/sef) Simak video di bawah ini: Video: Lebanon tuding Israel langgar gencatan senjata Artikel selanjutnya Jokowi minta TNI-Pol hati-hati: jangan sepelekan hal kecil