Jakarta, ILLINI NEWS – Presiden Indonesia Prabowo Subianto saat ini sedang mengunjungi beberapa negara seperti China, Amerika Serikat (AS), Peru, Brazil, Inggris, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Sejauh ini Prabowo telah mengunjungi China, Amerika Serikat (AS), Peru, dan Brazil. Sementara itu, Prabowo saat ini sedang berada di Inggris, dan dalam beberapa hari ke depan ia akan berangkat ke Uni Emirat Arab, dimana negara Timur Tengah tersebut akan menjadi kunjungan terakhir Prabowo pada tahun ini.
Dalam kunjungan luar negeri yang dijalani Prabowo, terdapat beberapa perjanjian yang ditandatangani di bidang ekonomi. Lalu apa hasil kunjungan Prabowo? Berikut daftar hasil kunjungan Prabowo ke China, Amerika, dan Peru.
1. Cina
Di Tiongkok, kunjungan Prabowo menghasilkan dua kesepakatan penting, yakni investasi sebesar $10,07 miliar atau sekitar Rp 157 triliun, dan dukungan finansial Tiongkok untuk Program Pangan Gratis (MBG).
Prabowo mendatangkan investasi sebesar $10,07 miliar atau sekitar Rp 160 triliun dari kunjungannya ke China. Investasi tersebut merupakan bagian dari Memorandum of Understanding (MoU) antara perusahaan Indonesia dan Tiongkok.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dan Komite Tiongkok (KIKT) menginisiasi kerja sama tersebut. Dalam kerja sama ini, terdapat 20 perusahaan dari kedua negara yang berpartisipasi di sektor manufaktur, kesehatan, infrastruktur, ketahanan pangan, dan keuangan.
Selain itu, kunjungan Prabowo membuahkan komitmen pemerintah China untuk mendukung pendanaan program MBG. Bantuan keuangan tersebut diumumkan saat pertemuan Prabowo dengan Presiden China Xi Jinping.
Dukungan tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman Program Suplemen Makanan dan Gizi Sekolah di Indonesia.
Namun, pemerintah tidak merinci berapa besaran dana dan dukungan yang diberikan Tiongkok.
2. Amerika Serikat (AS)
Di Amerika Serikat, kunjungan Prabowo menghasilkan tiga kesepakatan penting, yaitu komitmen AS untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia, percepatan transisi energi bersih melalui Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan (JETP), dan pengembangan rantai pasok pertambangan.
Amerika Serikat berkomitmen terhadap pertanian berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Komitmen tersebut disetujui saat pertemuan Prabowo dengan Presiden AS Joe Biden.
Selain itu, AS-RI berkomitmen memperkuat ketahanan pangan Indonesia dengan mengedepankan praktik pengelolaan perikanan dan perikanan yang berkelanjutan serta meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan perlindungan laut Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, kunjungan Prabowo ke Negeri Paman Sam juga membuahkan komitmen Indonesia dan AS untuk memperluas kerja sama percepatan transmisi energi bersih, termasuk melalui JETP.
JETP merupakan janji G7 negara-negara berkembang untuk membiayai transisi energi Indonesia. Pembiayaan JETP sebesar $20 miliar atau Rp 318 triliun telah disetujui pada KTT G20 November 2022 di Bali. Sayangnya, uang tersebut bukan dalam bentuk hibah, melainkan pinjaman, layaknya pinjaman.
Sejalan dengan reformasi kebijakan dalam negeri, kemitraan ini akan terus memobilisasi investasi pada pembangkit energi terbarukan dalam negeri Indonesia untuk mengurangi emisi, memperkuat dan memperluas jaringan listrik, meningkatkan ketahanan energi, menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan ekonomi energi ramah lingkungan di Indonesia.
Terakhir, AS dan Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan rantai pasokan barang-barang penting. Hal itu diumumkan dalam pertemuan antara Joe Biden dan Prabowo.
Untuk mencapai tujuan tersebut, AS-RI berjanji akan mempercepat perundingan mineral penting. Prabowo dan Biden menyadari pentingnya peran rantai pasokan yang beragam dan tangguh untuk bahan-bahan penting dalam memperkuat pertumbuhan manufaktur dan ekonomi di kedua negara serta mendukung transisi energi bersih global.
3.Peru
Tak hanya China dan Amerika, Prabowo juga berkunjung ke Peru. Kedua negara berkomitmen untuk menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dalam waktu enam bulan ke depan.
Prabowo optimistis Presiden Peru Dina Boluvarte akan menandatangani perjanjian tersebut saat berkunjung ke Indonesia bersama delegasinya.
CEPA merupakan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif yang tidak hanya mengatur penurunan tarif tetapi juga berkaitan dengan akses pasar, peningkatan kapasitas, fasilitasi perdagangan dan investasi.
Ketentuan umum peraturan dalam CEPA mencakup perdagangan barang, perdagangan jasa, dan investasi.
Tujuan dari setiap peraturan adalah untuk menghilangkan tarif, menghilangkan hambatan non-tarif, menjaga akses pasar, memberikan kondisi yang menguntungkan bagi penyedia produk jasa, dan melindungi serta mendorong investasi.
4. Brasil
Pelaku usaha Indonesia dan Brazil menyepakati kerja sama di berbagai bidang senilai 2,8 miliar dolar atau sekitar 44,4 triliun rupiah. Presiden Prabowo menyaksikan langsung kemitraan ini saat berkunjung ke Brazil.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlanga Hartarto mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman antara pelaku usaha Indonesia dan Brasil dalam Forum Bisnis Indonesia-Brasil yang diprakarsai Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Luar Negeri, KBRI Brazil.
“Kolaborasi senilai $2,8 miliar ini dilakukan oleh pelaku usaha dari berbagai sektor di kedua negara,” kata Airlangga, Jumat (22/11/2024) dari Instagram resminya @airlanggahartarto_official.
Sektor-sektor yang terlibat dalam kemitraan ini adalah sektor keuangan, teknologi digital, pertambangan, energi, peternakan, dan industri penerbangan.
5. Inggris
Di Inggris, Prabowo terlibat membawa obligasi investasi senilai $8,5 miliar atau sekitar Rp 135,15 triliun.
Komitmen investasi tersebut diungkapkan sejumlah pimpinan perusahaan asal Inggris saat bertemu dengan Prabowo di CEO Roundtable Forum di London. Mereka berencana berinvestasi di bidang transportasi energi, infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan banyak sektor lainnya.
Studi ILLINI NEWS
[dilindungi email] (chd/chd)