berita aktual Prabowo Benar, Hilirisasi Tak Mungkin Hanya di Tambang

Jakarta, ILLINI NEWS – Ekonom menilai perintah Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas komoditas hilir sudah tepat. Pasalnya, hilirisasi produk pertambangan tidak bisa hanya dilakukan jika Indonesia ingin mencapai dampak ekonomi yang maksimal.

Telisa Aulia Falianty, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), mengatakan produk mineral tergolong sumber daya tak terbarukan. Oleh karena itu, suatu saat produksi mineral Indonesia akan berakhir.

“Kita tidak bisa membatasi diri di hilir tambang, kita harus mencari yang lain,” kata Telisa, dikutip Jumat (24/10/2024).

Menurutnya, potensi hilirisasi masih besar, misalnya di bidang pangan. Ia yakin Thailand bisa dijadikan referensi terkait kisah sukses program hilirisasi pangan ini.

Menurut Telisa, hilirisasi produk pangan memiliki banyak manfaat. Meski nilainya kecil, produk pangan hilir lebih berkelanjutan.

“Dari segi ukuran, tambangnya kelihatannya besar sekali. Makanannya kecil tapi berkelanjutan, kumulatif, dan terbarukan,” ujarnya.

Selain pada sektor pangan, Telisa yakin hilirisasi juga bisa dilakukan pada produk manufaktur Indonesia, seperti otomotif dan elektronik. Farmasi dan petrokimia, kata dia, juga menjanjikan hilirisasi.

“Perlu kajian lebih lanjut untuk memetakan potensi tersebut, tugas menteri saat ini yang memetakan potensi tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo kembali menggarisbawahi pentingnya hilirisasi dalam rapat kabinet pertamanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024). Menurutnya, program yang sudah ada sejak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ini merupakan salah satu kunci kesejahteraan.

Oleh karena itu, Prabowo meminta kepada Menteri terkait dalam hal ini Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekonomi) Airlangga Hartarto segera menginventarisasi proyek-proyek hilirisasi penting di Indonesia. Prabowo menyebut ada 26 komoditas yang berpotensi dihilirkan.

Senada, Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan sumber daya alam sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi karena persediaannya semakin menipis. Untuk itu, dia menilai pemerintah harus mencari cara lain untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Wijayanto berpesan kepada Prabowo untuk menghidupkan kembali industrialisasi. “Sejarah menunjukkan pengalaman negara-negara besar di dunia seperti China, India, Inggris, Jepang, dan Amerika yang perekonomiannya tumbuh karena didorong oleh proses industrialisasi,” kata Wijayanto.

(haa/haa) Simak video di bawah ini: Video: Prabowo dapat kabar buruk: Daya beli lesu dan produksi PMI ambruk Artikel selanjutnya Rumput laut jadi andalan program hilirisasi di era Prabowo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *