Jakarta, ILLINI NEWS – Anda mungkin sering mendengar kisah Cleopatra. Banyak misteri di balik bayangan Ratu yang menjadi simbol kecantikan ini.
Terowongan kuno di bawah kompleks kuil Taposiris Magna di sebelah barat Alexandria berhasil mencuri perhatian. Terowongan tersebut ditemukan oleh seorang arkeolog bernama Kathleen Martinez dari Universitas San Domingo. Terowongan sepanjang 1.300 meter ini diyakini mengarah ke makam Ratu Cleopatra yang telah lama dicari.
Dia telah mencari makam Cleopatra selama hampir 20 tahun. Dalam pencariannya, Martinez dan timnya justru menemukan terowongan tersebut.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan penemuan terowongan kuno ini, menyebutnya sebagai keajaiban teknik.
Penggalian mengungkapkan sebuah pusat keagamaan besar dengan tiga tempat suci, sebuah danau suci, lebih dari 1.500 benda, patung, kepingan emas, banyak koleksi koin yang menggambarkan Alexander Agung, Ratu Cleopatra dan Ptolemies, kata Martinez, dikutip dari CNN International . . .
Penemuan yang paling menarik adalah terowongan kompleks tersebut mengarah ke Laut Mediterania dan merupakan struktur yang terendam. Menjelajahi struktur bawah air ini akan menjadi langkah selanjutnya dalam pencarian makam ratu Mesir yang hilang.
“Desakan saya tidak bisa disamakan dengan obsesi. Saya mengagumi Cleopatra sebagai tokoh terkenal dalam sejarah. Dia adalah korban propaganda Romawi, yang bertujuan untuk mendiskreditkannya,” kata Martinez.
“Dia adalah seorang wanita yang berbudaya, mungkin orang pertama yang belajar secara resmi di Museum Alexandria, sebuah pusat kebudayaan pada masanya,” menurut Martinez, yang mengatakan bahwa dia mengagumi Cleopatra sebagai seorang pelajar, ahli bahasa, ibu dan filsuf.
Ketika suaminya, jenderal Romawi Mark Antony, meninggal dalam pelukannya pada tahun 30 SM, Cleopatra langsung bunuh diri. Menurut kepercayaan populer, seorang wanita sengaja membiarkan dirinya digigit ular berbisa.
Waktu diabadikan dalam seni dan sastra, namun lebih dari dua ribu tahun kemudian, hanya sedikit yang diketahui di mana sisa-sisa waktunya berada.
Serangkaian petunjuk membuat Martinez percaya bahwa makam Cleopatra mungkin terletak di Kuil Osiris di reruntuhan kota Taposiris Magna di pantai utara Mesir, tempat pertemuan Sungai Nil dengan Laut Mediterania. Menurut Martinez, Cleopatra pada masanya dianggap lahir dari dewi Isis. Kemudian Antony dianggap sebagai dewa Orisis, suami Isis.
Martinez percaya bahwa Cleopatra mungkin memilih untuk menguburkan suaminya di kuil untuk menyembunyikan legenda tersebut. Dari 20 kuil di sekitar Alexandria yang dipelajarinya, Martinez mengatakan tidak ada tempat, bangunan atau kuil lain yang menggabungkan begitu banyak bentuk seperti kuil Taporis Magna.
Pada tahun 2004, Martinez menyampaikan teorinya kepada Zahi Hawass, seorang arkeolog Mesir yang saat itu menjabat Menteri Purbakala. Dan setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, Martinez merasa semakin dekat dengan makam Cleopatra
Penggalian sejauh ini telah mengungkapkan bahwa kuil tersebut didedikasikan untuk Isis, yang menurut Martinez merupakan tanda lain bahwa makam yang hilang itu berada di dekatnya dan terdapat terowongan bawah air.
Menurut pernyataan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, pesisir negara ini telah terkena dampak gempa bumi selama berabad-abad. Bencana alam menyebabkan sebagian Magna Taposiris runtuh dan tenggelam diterpa ombak.
Di sinilah Martinez dan timnya menantikannya. Meski masih terlalu dini untuk mengetahui ke mana arah terowongan ini.
“Jika terowongan itu mengarah ke makam Ratu Cleopatra, itu akan menjadi penemuan terpenting abad ini,” ujarnya. (hsy/hsy) Tonton video di bawah ini: Video: Parle Resto & Cafe, tingkatkan pengalaman bersantap Indonesia!