JAKARTA, ILLINI NEWS – Langkah Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 6% pada Desember 2024 melemah di atas Rp 16.000 per dolar, seiring dengan penekanan kebijakan rupiah oleh Presiden CIMB Nyaga Finance Ristiwan Suharman. Alasan sikap BI rate AS adalah ketika The Fed memangkas suku bunganya. BI diperkirakan akan menurunkan suku bunga dalam jangka menengah sebagai respons terhadap penurunan suku bunga The Fed, dan penurunan suku bunga untuk sektor keuangan seiring dengan penguatan rupee, yang mengharapkan pendanaan lebih murah, akan menjadi stimulus untuk mendanai pertumbuhan. Namun, akan ada tantangan akibat kenaikan PPN menjadi 12% pada tahun 2025, karena hal ini dapat mempengaruhi penjualan mobil dan banyak pinjaman keuangan. Bagaimana dampaknya terhadap sektor keuangan? Selengkapnya simak percakapan Bramudya Prabo dengan Presiden CIMB Nyaga Finance Ristiavan Suharman, ILLINI NEWS (Selasa, 24/12/2024)
Related Posts
illini news Video: Israel Bunuh Tokoh Penting ‘Perantara’ Hizbullah di Suriah
Jakarta, ILLINI NEWS – Israel mengumumkan telah membunuh seorang pemimpin milisi Hizbullah di dalam wilayah Suriah dalam serangan udara Rabu…
berita aktual Pimpinan MPR Imbau Hal Ini ke Calon Ketua Umum Iluni FHUI
JAKARTA, ILLINI NEWS – Wakil Ketua MPR Ed Soparno berharap calon Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Illuni…
berita aktual Video: Simak! Prospek Pasar Saham RI di 2025
Jakarta, ILLINI NEWS – Tinggal beberapa hari lagi menuju tahun 2025. Situasi global masih penuh ketidakpastian dan tidak diragukan lagi…