illini berita Baru “Lahir”, RATU Sudah Buat Rekor

Jakarta, ILLINI NEWS – Penawaran umum perdana (IPO) masih menjadi salah satu alternatif cara menghasilkan uang di tengah kondisi pasar saham yang lesu. Seringkali investor dan pedagang dapat memperoleh keuntungan langsung dari saham IPO ketika harga segera naik. Salah satu saham yang IPO adalah PT Raharja Energy Sepu Tbk (RATU).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang tahun 2024, terdapat 41 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jumlah tersebut turun 48,1% dari realisasi IPO tahun 2023 yang mencapai 79 perusahaan.

Jika dirinci, perusahaan yang bergerak di siklus konsumen menjadi sektor dengan jumlah pencatatan saham terbanyak pada tahun lalu, yakni 13 perusahaan yang menghimpun total dana mencapai Rp 5,7 triliun.

Jumlah tersebut disusul oleh sektor bahan baku sebanyak 8 perusahaan yang dana yang dihimpun mencapai Rp 1,5 triliun, dan sektor energi sebanyak 6 perusahaan yang dana yang dihimpun mencapai Rp 5,6 triliun.

Kesadaran IPO tahun lalu masih di bawah target pertama yang ditetapkan BEI, yakni 62 emiten juga mencatat IPO tahun 2024 menjadi yang terendah di tahun 2020 atau 5 tahun terakhir.

Sementara BEI memasang target ambisius pada tahun ini. BEI menargetkan 2 juta investor baru pasar modal pada tahun 2025. BEI juga menargetkan mencatatkan 66 perusahaan baru dan total 407 efek baru (termasuk sukuk, obligasi, dan obligasi korporasi) melalui skema IPO.

Yang menarik perhatian investor adalah banyaknya saham unggulan yang diminati di luar saham IPO yang ditawarkan perseroan.

Pada tahun 2024, anak perusahaan emiten PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang terkait dengan Garibaldi Thohir atau Boy Thohir yaitu PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan go public di BEI pada Kamis (5/12/2024). . Menariknya, saham AADI tercatat oversubscribed atau rata-rata pemesanan saham sebanyak 260,14 kali.

IPO AADI juga menjadi pasar berlangganan IPO terbesar pada tahun 2024. Karena persaingan yang sangat ketat, saham AADI melonjak hingga mencatatkan autorejection teratas (ARA) selama tiga hari berturut-turut.

Namun rekor IPO AADI kini mulai tergeser oleh emiten Happy Hapsoro, PT Raharja Energia Sepu Tbk (RATU), anak usaha PT Rukun Raharja TBK (RAJA), yang berhasil menjadi pengelolanya. Topik hangat bagi investor. Sedangkan gabungan saham, IPO RATU tercatat berkali-kali permintaan atau pemesanan sebanyak 313,15 kali, RATU resmi mengakuisisi lahan tersebut pada hari ini, Rabu (8/1/2025).

Dengan pemesanan yang begitu tinggi, alhasil investor yang menunggu untuk membeli saham IPO RATU di bawah Rp 100 juta hanya mendapat saham 2 hingga 3 lot, sedangkan yang di atas Rp 100 juta mendapat saham 0,5%.

IPO RATU menjadi perbincangan hangat ketika Prajogo Pangestu disebut-sebut bakal melabuhkan pembelian saham RATU.

Pembeli jangkar adalah investor yang menerima porsi saham tertentu. Jadi kalau ada pembeli jangkar berarti pasokan saham biasa akan berkurang. Kemudian, level free float juga berkurang.

Banyaknya konglomerat Indonesia Prajogo Pangestu yang selalu sukses melakukan IPO sahamnya juga menambah antusiasme investor terhadap IPO RATU.

Apalagi, bisnis yang dijalankan emiten RATU ini menarik minat investor.

Jika bicara keuntungan, RATU mempunyai penyertaan di dua blok strategis migas, yakni Blok Sepu dan Blok Jabung, melalui penyertaan kepemilikan (PI), baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi dan anak perusahaan.

Blok Sepu memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak negara melalui proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang saat ini dikelola oleh ExxonMobil Sepu Limited. Proyek ini menargetkan produksi tambahan sebesar 42,92 MMBO dengan pengeboran 7 sumur dengan perkiraan produksi berkisar antara 20.000 – 30.000 bopd.

Hingga Juni 2024, total produksi lapangan Banyu Urip mencapai 144 ribu bopd, sedangkan hak minyak bumi terbukti dan terukur (2P) sebesar 405 MMBO.

Sedangkan Blok Jabung mencatatkan total produksi sebesar 52 ribu BOEPD dengan cadangan migas terbukti selama semester I-2024 dan terukur 292 MMBOE (2P).

Melalui anak perusahaannya, RATU berinvestasi di blok Jabung sebagai bagian dari upaya mengembangkan portofolio minyak dan gasnya.

Ke depan, RATU akan lebih fokus pada kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang menjadi inti bisnisnya. Dengan berpartisipasi di dua blok migas strategis, perseroan siap mendukung target produksi migas negara.

Riset ILLINI NEWS

[dilindungi email] (lihat/lihat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *