Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintah memandang perlu membatasi pembangunan pabrik pemurnian dan pemurnian nikel sekunder (smelter) nikel pig iron (NPI) dan feronikel (FeNi). Seiring bertambahnya jumlah penyulingan, hal ini akan mempengaruhi harga jual produk nikel di pasar global.
Hendi Prio Santoso, Presiden MIND ID, menilai pembatasan smelter nikel penting untuk menjaga stabilitas harga nikel. Sebab ketika pasokan terlalu banyak maka akan menyebabkan harga nikel di pasar dunia turun.
“Kalau itu terjadi, maka bisa lebih menghemat akses perusahaan,” tuturnya. Faktanya, dengan penurunan harga nikel saat ini, hampir tidak mungkin untuk menutupi biaya produksi paduan tersebut.
Pada saat yang sama, Hendy menunjukkan bahwa keterbatasan dalam konstruksi paduan difokuskan pada paduan nikel sekunder. Secara khusus, smelter nikel memproduksi nickel pig iron (NPI) dan feronikel (FeNi).
“Kalau ada keuntungan seperti feronikel, harganya akan turun karena bisa ada keuntungan tidak langsung, disengaja, jadi sekarang harga feronikel menutupi biaya produksi,” ujarnya. XII, Rabu (4/12/2024).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Wiliot Tanjung sebelumnya menjelaskan alasan turunnya harga nikel global hingga USD 16.000 per ton. Pada Mei 2024, harga nikel dunia sebesar US$21.000. Faktanya, harga nikel global telah meningkat sebesar $50.000 per ton pada tahun 2022.
Penurunan harga nikel saat ini mungkin disebabkan oleh melimpahnya nikel secara global, sementara permintaan nikel tidak seimbang, katanya.
“Jadi supply dan demand-nya turun harga. Jadi kalau kita lihat industrinya, kita harus cari tahu apa permasalahan turunnya harga nikel. Jadi, salah satunya bisa jadi berlebihan,” tuturnya. Pertemuan tersebut digelar pada Selasa (19 November 2024) dalam rangka ASEAN Mining Conference (AMC) di Merusanur, Bali.
Indonesia sendiri tercatat memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Oleh karena itu, pemerintah di masa depan akan menilai situasi pasokan saat ini di pasar nikel global dan permintaan produksi nikel.
“Makanya nanti masalah kelebihan pasokan akan kita lihat, kebijakan ini, lalu CEO (Minerba) akan evaluasi lokasinya, lalu sektor smelternya, lalu pasokan globalnya. Industri “Isleg”, ujarnya.
(via) Tonton video di bawah ini: Video: DEN: 3 Kebijakan Industrialisasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Next Post Blank MIND ID: Indonesia Bisa Menjadi Penentu Harga Pelabuhan Global