Jakarta, ILLINI NEWS – Masyarakat Indonesia kini pasti sudah terbiasa dengan konsep sinema modern. Bioskop dengan tempat duduk yang nyaman, AC, audio dan video yang memanjakan mata dan telinga.
Namun ternyata konsep sinema modern baru diperkenalkan oleh Benny Sugerman, pendiri Cinema 21 atau yang kini lebih dikenal dengan Cinema XXI. Merujuk prospektus perusahaan, Benny membuka Cinema 21 pertama kali pada tahun 1987.
Benny juga dikenal karena mengubah Cinema 21 menjadi XXI. Pada tahun 2002, Cinema XXI membuka bioskop reclining premium pertama di Indonesia dengan merek The Premiere.
Tidak banyak informasi tentang masa kecil dan pendidikan Benny.
Mengutip CNN Indonesia, Kamis (12/12/2024), Bioskop 21 merupakan bioskop yang dioperasikan oleh PT Subentra Nusantara yang didirikan pada 16 September 1988. Saat itu, bioskop tersebut didirikan dan dikelola oleh sepupu Presiden Soeharto, Sudwikatmono, yang bermitra dengan Benny dan Harris Lesman.
Sudwikatmono kemudian mengalihkan kepemilikannya di Cinema 21 kepada rekannya Benny dan Harris pada 15 Juli 1999.
Setelah ditangkap oleh Benny dan Harris, Subentra Nusantara berganti nama menjadi PT Nusantara Sejahtera Raya (NSR). Transformasi Cinema 21 menjadi Cinema XXI semakin pesat.
Pada 2 Agustus 2023, Benny dan Harris mencatatkan Nussantara Sejahter Rai di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan PT Harkatjaya Bumipersada menguasai 79,99% dan PT Adi Pratama Nusantara 20%. Sisanya atau 0,01% dimiliki oleh PT Salween Investment Private Limited.
Harris Sugerman dan keluarganya mendukung Harkatjay. Harris memiliki 50% saham Harkatjaya Bumipersada. Lalu ada Cisca Widjaja, Suryo Suherman, Melia Suherman, Arif Suherman masing-masing 10% Harkatjaya. Selain itu, ada menantu dan keponakan Harris Suherman, yakni Hans Gunadi dan Dodi Suhartono yang masing-masing memiliki 5 persen saham Harkatjaya.
Keluarga Harris Lassman yaitu Lakshmi Harris Lassman dan Sachin Harris Lassman. Dengan demikian, ketiga individu tersebut memegang 50%, 30%, dan 20% saham Adi Pratama Nusantara.
Kini Benny telah “memberi” anak-anaknya pengelolaan jaringan besar bioskop. Kedua putranya, Suryo Suherman dan Arif Suherman, menjabat sebagai Presiden dan Direktur NSR. Putri Benny, Melia Sugerman, tercatat sebagai komisaris perusahaan.
Sedangkan Harris Lasmana masih menjabat sebagai komisaris. Begitu pula dengan putranya, Sacheen Harris Lasmana yang menjabat Komisaris.
Sedangkan Nusantara Sejahtera Raya (CNMA) membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik perseroan sebesar Rp529,77 miliar per September 2024, meningkat 86,39% year-on-year.
Hal ini sejalan dengan penjualan tiket bioskop yang melonjak 16,94% year-on-year menjadi Rp 2,67 triliun. Alhasil, total pendapatan perseroan meningkat 12,12% year-on-year menjadi Rp 4,27 triliun. CNMA memiliki 1.317 layar hingga Semester I 2024, meningkat 5,86%, menurut data presentasi perusahaan. (mkh/mkh) Tonton video di bawah ini: Video: Investigasi dampak pelantikan Trump terhadap pasar keuangan Indonesia