illini berita 5 Kebiasaan ‘Sopan’ yang Ternyata tidak Disukai HRD Kantor

Jakarta, ILLINI NEWS Saat melamar pekerjaan, tentu kita ingin merasa nyaman dengan HRD. Salah satu cara untuk memberikan kesan yang baik adalah dengan bersikap sopan dan ramah.

Tapi, ada kalanya kebiasaan “sopan” yang kita anggap pantas malah membuat umat manusia tidak nyaman, lho! Menurut Readers Digest, berikut 5 kebiasaan “sopan santun” yang sering Anda lakukan, namun ternyata HRD tidak menyukainya.

1. Kita semua tahu bahwa sering mengatakan “maaf” itu penting. Namun, mengatakan “Saya minta maaf” seringkali membuat Anda merasa tidak aman. Misalnya, saat wawancara kerja, Anda mungkin merasa harus meminta maaf setiap kali berkomentar atau melakukan kesalahan.

Memang HRD membutuhkan sosok yang gigih dan tidak banyak ragu. Daripada mengatakan “Saya minta maaf” berulang-ulang, lebih baik tunjukkan rasa percaya diri dan kemampuan menjelaskan maksud atau keputusan Anda. Tentu saja, jika Anda melakukan kesalahan, minta maaf dengan tulus.

2. Hindari kontak mata. Banyak orang terutama HRD yang terlihat sangat serius dan pemalu. Namun, kebiasaan menghindari kontak mata bisa membuat Anda merasa kurang terbuka atau percaya diri.

Padahal, kontak mata yang tepat menunjukkan ketulusan, kepercayaan, dan keterbukaan. Jadi jangan ragu untuk melakukan kontak mata dengan HRD sambil berbicara. Jangan terlalu gugup, yang penting merasa lebih percaya diri dan tidak terlihat malu-malu.

3. Banyak bicara tentang diri sendiri memang baik, tapi jangan fokus membicarakan diri sendiri. Saat wawancara kerja, kita sering kali merasa perlu menunjukkan betapa baiknya diri kita. Namun, jika Anda terus-terusan membicarakan pencapaian dan pencapaian Anda tanpa memberikan kesempatan kepada HRD untuk berbicara, hal itu bisa membuat Anda menjadi kurang rendah hati.

HRD lebih memilih mendengar bagaimana Anda bisa berkontribusi pada tim atau perusahaan dibandingkan mendengarkan pencapaian pribadi yang dilebih-lebihkan. Cobalah untuk menjelaskan diri Anda secara seimbang, ajukan pertanyaan kepada HRD dan tunjukkan ketertarikan pada perusahaan dan posisi yang Anda lamar.

4. Pujian yang berlebihan Pujian bisa menjadi cara yang bagus untuk menunjukkan rasa hormat, namun jika Anda memberikan terlalu banyak pujian yang terkesan berlebihan, HR mungkin akan merasa tidak nyaman. Meskipun pujiannya tulus, HR mungkin tampak seperti Anda berusaha memenangkan hati mereka.

Lebih baik fokus pada percakapan yang lebih natural dan relevan. Pujian boleh saja, tetapi pastikan pujian tersebut pantas dan tidak terkesan berlebihan atau tidak tulus.

5. Harapkan persetujuan untuk semuanya. Kebiasaan ini sering dijumpai pada orang-orang yang sangat berhati-hati atau sopan. Ketika dimintai masukan, mereka terlebih dahulu meminta persetujuan atau apakah idenya diterima dengan baik. Hal ini dapat menunjukkan rasa tidak aman dan keraguan diri.

HRD lebih memilih orang-orang yang berinisiatif nyata, mengemukakan ide-ide jernih dan menunjukkan pemikiran yang matang. Tidak perlu menunggu persetujuan untuk setiap langkah. Tunjukkan bahwa Anda bisa mengambil keputusan dan memiliki pikiran yang kuat.

Bersikap sopan saat melamar pekerjaan memang penting, namun yang lebih penting adalah bagaimana Anda bisa menunjukkan rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi yang baik. Dengan memahami kebiasaan-kebiasaan yang tidak disukai HRD, Anda dapat meningkatkan pengalaman wawancara dan membuat HRD merasa lebih percaya diri terhadap Anda.

ARTIKEL LENGKAP >>> KLIK DI SINI (miq/miq) Simak videonya di bawah ini: Video: Perjalanan Shin Taeong bersama Timnas Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *