illini news Iran Klaim Punya Senjata Rahasia Lebih Kuat dari Nuklir

Jakarta, ILLINI NEWS – Perwira senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Ibrahim Rostemi, membenarkan kesiapan negaranya menyerang reaktor nuklir Dimona Israel. Hal ini terjadi pada saat Teheran masih panas di Tel Aviv setelah Israel melancarkan serangan ke Gaza dan Lebanon.

Rostemi dalam pernyataannya Selasa (15/10/2024) mengklaim senjata pihaknya lebih berbahaya dibandingkan senjata nuklir untuk menyerang Israel. Namun, dia merahasiakan kapan partainya akan menyerbu Israel.

“Garda melakukan latihan militer serupa dengan serangan terhadap reaktor Dimona di wilayah Israel,” katanya, menurut Middle East Monitor.

“Iran mempunyai kejutan besar yang lebih penting daripada senjata nuklir dan kami akan merahasiakan kejutan ini sampai hal itu terjadi.”

Namun, juru bicara pemerintah Iran Fatima Mohajerani menegaskan kembali bahwa Teheran menolak perang apa pun di kawasan dan konflik regional apa pun. Meski demikian, ia menekankan bahwa Israel tidak boleh meremehkan kekuatan Iran.

“Iran tidak akan melepaskan kepentingan nasionalnya, dan tanggapan Iran baru-baru ini terhadap Israel hanyalah sebagian kecil dari kekuatan militer dan rudal Iran,” katanya.

“Iran siap mengulangi serangan yang lebih besar dan lebih luas pada waktu dan tempat yang tepat.” Ini akan dilakukan tanpa keraguan dan moderasi dan bukan hanya reaksi.”

Konflik di Timur Tengah sudah dimulai dengan pecahnya perang antara Israel dan milisi Hamas Palestina di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Sekitar 42.000 warga sipil Palestina telah terbunuh sejauh ini akibat serangan Israel di wilayah tersebut.

Perang tersebut akhirnya menyebabkan banyak milisi, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, berpartisipasi langsung dalam pengiriman bantuan sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas. Hal ini juga memungkinkan Israel untuk ikut menyerang kedua kelompok tersebut.

Tindakan ini pula yang menarik Iran untuk ikut berperang dengan meluncurkan ratusan roket ke arah Israel beberapa pekan lalu. Penyebabnya adalah tewasnya seorang pemimpin militer berpangkat tinggi di negara para Mullah dalam serangan Israel di Beirut. Diketahui Iran merupakan pendukung utama Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mengenai serangan itu bahwa Iran “melakukan kesalahan besar” dan “akan membayarnya.” Perwakilan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan bahwa negaranya akan “mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel.”

Danon menulis di media sosial: “Seperti yang telah kami jelaskan kepada komunitas internasional, setiap musuh yang menyerang Israel harus mengharapkan respons yang kuat.”

(luc/luc) Tonton video di bawah ini: Video: Netanyahu jalani prostatektomi Artikel berikutnya Masyarakat Arab Makin Kacau, ‘Panas’ Netanyahu Tunjukkan Israel Serang Rudal Nuklir Iran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *