Jakarta, ILLINI NEWS – Indonesia adalah banyak sumber daya alam dan sangat jarang. Salah satunya adalah mineral kritis seperti contoh elemen aneh bumi (rze) ke lithium. Sekitar masalah ini, Dewan Ekonomi Nasional (itu) menekankan bahwa biaya pemrosesan teknologi.
Presiden Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Lukhut Binsar Panjaitan perlu menggunakan sumber daya mineral yang kritis, kolaborasi antara negara -negara dengan teknologi yang memenuhi syarat. Negara juga memberikan insentif yang akan diberikan.
“Mineral kritis? 2/02/2024).
Faktanya, Lukhut adalah contoh dari negara Cina, meningkat dengan sukses dari penurunan ekonomi. Menurutnya, Cina memberikan insentif ekonomi untuk 3 triliun dolar untuk industrinya.
“Jika pemerintah Cina memberikan insentif yang sangat tinggi, situasi ekonomi sekarang menjadi situasi ekonomi yang sangat buruk, jadi dia menolak 19% dari insentif, jika saya tidak salah, $ 3 triliun., – menjelaskan.
Sementara itu, Lukhut juga menekankan bahwa tidak ada kepentingan atau konflik kepentingan dalam pengelolaan mineral kritis negara itu.
“Kami mengukur seni yang kami ukur di sini, berapa banyak yang kami mainkan, yaitu, kami perlu mengurus konflik kepentingan,” tambahnya.
Anda tahu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memasang 47 spesies barang yang terstruktur dalam klasifikasi mineral kritis, di mana 22 mineral strategis.
Saat ini, mineral kritis telah menjadi bagian dari kehidupan sehari -hari komunitas dunia, terutama di usia yang komprehensif dan lebih tinggi. Misalnya, baterai, ponsel, komputer, komputer, komputer elektronik, industri elektronik (ECT), seperti pusat pusat surya (PLT), PLTB).
Faktanya, sumber mineral kritis juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri pertahanan untuk kendaraan listrik. Dengan demikian, Indonesia harus berterima kasih karena memiliki sumber daya alam yang luar biasa, termasuk banyak mineral kritis.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia telah membuat 40% produksi nikel di dunia. Selain itu, cadangan RI Tin telah peringkat di dunia kedua, mencapai 40% dari total produksi. Sementara itu, reservasi emas Indonesia menempati posisi keenam di dunia cadangan tembaga, 10 dan 7 di dunia dalam produksi produksi. (PGR / PGR) Lihat Video: Video: Ini mengungkapkan konferensi pers dalam kebutuhan untuk mengimplementasikan artikel Kortemax berikutnya, mineral kritis di Republik Indonesia ini akan menjadi tujuan dunia