Batavia, ILLINI NEWS – Hiruk pikuk pusat kota, terutama di dekat Istana Merdeka Batavia (dahulu Istana Batavia Gambir atau Istana Koningsplein) tak mengerti, tak mampu menarik perhatian makhluk tak kasat mata. Ceritanya, suatu ketika muncul makhluk halus di sebuah rumah di kawasan Pecenongan, sebelah utara Istana Merdeka.
Ceritanya terjadi pada minggu terakhir bulan Juli 1868. Rumah seorang kaya raya Eropa bernama Mr. E membuat heboh warga sekitar karena tempat tersebut dipenuhi monster. Setiap malam penghuni rumah merasa terganggu karena sering mendengar suara mendesis yang membuat bulu kuduk berdiri.
Perlahan, terdengar suara di luar rumah. Hantu seolah menggoda setiap orang yang lewat. Bayangkan, di malam yang sunyi dan gelap, ada peluit gelap yang membuat orang tiba-tiba berhenti dan bertanya-tanya: dari mana suara itu berasal?
Sumatra Courant (26 Agustus 1868) melaporkan pertanyaan tentang berbagai tempat di rumah Tuan E. Coranti, yaitu lima tempat di dalam ruangan, di luar rumah, di lantai dua, di halaman belakang, dan di dalam kamar.
Perlahan terdengar suara peluit dari Mr. E dan menarik perhatian banyak orang. Pada awalnya mereka tidak mempercayainya, dan sepertinya mencela dia karena menjadi hantu. Maka, ketika menjelang tengah hari mereka menunggu E.
Namun yang mengejutkan adalah ketika para saksi menyatakannya. Saat malam tiba, terdengar suara siulan. Karena diiringi dengan suara katup dan perosotan.
Semua orang terheran-heran, banyak yang percaya, banyak yang tidak percaya. Semakin banyak orang yang datang dan juga memberikan bukti tentang suara aneh itu. Tapi, lihat, tidak ada yang ditemukan, kata jurnalis Sumatra-Corant itu.
Bahkan orang-orang yang sebelumnya tidak percaya pada penyamaran pun langsung melaporkan perkataannya: Roh benar-benar ada di dalam Tuhan E. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang datang ke D.E. tidak hanya dari kalangan pribumi, namun juga dari kalangan pedagang Eropa dan Cina.
Pesulap juga turun tangan dan membantu memperjelas hal positif. Katanya arwah Pak C yang baru saja meninggal telah datang. Ia adalah teman Tuan E yang kaya raya di Eropa. Namun karena konflik tersebut, arwah Tuan C ingin membalas dendam dengan mengganggu Tuan E dan keluarganya.
Dia juga melakukan ritual untuk Flamini, tapi tidak membuahkan hasil.
Banyak yang mengira Pak E sengaja menciptakan gairah rumah. Namun fakta di bumi berbeda. Sumatra Courant menceritakan kepada wartawan: Pak E juga malu dan kaget dengan rumor adanya rumah berhantu. Hingga akhirnya rasa malu berubah menjadi amarah.
D. E, menjadi marah, menyerbu rumah, menyerang orang-orang dengan pedang. Untungnya, banyak hal bisa dilakukan. Aksi mogok ini juga dibarengi dengan kedatangan polisi yang menilai situasi sudah tidak efektif lagi. Karena dia membuat keributan di seluruh Batavia.
Perlahan polisi berjaga dan masyarakat dilarang melihat hantu menakutkan di dekat Istana Gambir. Legenda orang suci secara bertahap menghilang. (mfa/mfa) Simak di bawah: Video: Lirik harapan produk perawatan rambut lokal hingga global Artikel selanjutnya Cara Orang Cepat Kaya, Ilmuwan Ungkap Fenomena Tuyul di Indonesia