Jakarta, ILLINI NEWS-Rupiah dipantau dengan dolar AS minggu ini, didukung oleh cadangan valuta asing Indonesia pada Januari 2025.
Meluncurkan dari refinitif minggu ini, Rupiah memperkuat 0,15% dari titik ke titik (PTP) sebelum dolar AS. Rupiah beralih ke area positif setelah melemah 0,77%minggu lalu.
Selama perdagangan hari Jumat (27/27/2025) kemarin, Rupiah sedikit mengasah dengan menutup 0,34% pada Rp 16.270/US $.
Rupiah terhadap dolar AS adalah indeks dolar minggu ini. Selama seminggu, Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,3% pada titik ke titik. Selama perdagangan Jumat lalu, DXY sebenarnya memperkuat 0,33% pada 108,04.
Tidak hanya terhadap dolar AS, Rupiah juga cukup kuat untuk beberapa mata uang Asia seperti Rupee India, Yuan Cina, Thailand Baht, Ringgit Malaysia, Dolar Hong Kong, dan Pemenang Korea Selatan
Mata uang Garuda tampaknya agak kuat dalam perdagangan akhir pekan ini dan minggu ini setelah Indonesia Bank (BI) merilis cadangan valuta asing terbaru (CADEV) yang meningkat sebesar US $ 0,4 miliar untuk US $ 156,1 miliar untuk periode Januari 2025.
Cadev Indonesia sedikit meningkat pada Januari 2025, didorong oleh produksi utang global (obligasi global) oleh administrasi Presiden Prabowo Subianto.
“Meningkatkan posisi cadangan devisa, antara lain, diperoleh dari penerbit penerbit dan layanan pajak di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan kesinambungan ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Kepala Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso.
Posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2025 sama dengan pendanaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran hutang pemerintah asing, dan melebihi standar kesesuaian internasional sekitar 3 bulan impor.
Menurut Ramdan, cadangan valuta asing dapat mendukung ketahanan sektor eksternal dan mempertahankan stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan.
“Indonesia Bank juga semakin meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas ekonomi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.
Jumlah CADEV ini akan menjadi hal yang positif bagi Indonesia karena memiliki beberapa fungsi penting dalam perekonomian negara.
Ini termasuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, seperti menjaga stabilitas nilai tukar rupiah (intervensi pasar pertukaran), pembiayaan impor (mengimpor barang dan barang impor. .
Penelitian Indonesia ILLINI NEWS (CHD / CHD)