JAKARTA, ILLINI NEWS – Tesla, perusahaan kendaraan listrik yang dipimpin oleh Elon Musk, telah menjual sekitar $760 juta, atau 11,78 triliun rupiah, saham bitcoin. Aset kripto ditransfer ke beberapa dompet yang kepemilikannya tidak diketahui.
Menurut CoinDesk, langkah tersebut memicu spekulasi bahwa perusahaan tersebut menjual aset bitcoinnya.
Menurut data yang dirilis oleh Arkham Intelligence, Tesla mentransfer lebih dari 11,500 bitcoin ke dompet yang tidak dikenal pada hari Selasa. Setelah transaksi ini, dompet yang terhubung dengan Tesla hanya tersisa $6,65 dalam bentuk bitcoin, yang merupakan jumlah yang sangat kecil.
Langkah tersebut menarik perhatian karena Tesla dikenal sebagai salah satu pemegang bitcoin terbesar di antara perusahaan publik AS. Menurut data dari BitcoinTreasury, Tesla memiliki pangsa bitcoin terbesar keempat di antara perusahaan publik AS.
Perusahaan ini mengikuti MicroStrategy, MARA Holdings, dan Riot Platforms, yang secara eksklusif aktif dalam penambangan Bitcoin.
Tesla awalnya membeli bitcoin senilai $1,5 miliar pada Februari 2021 dan pada satu titik memiliki aset bitcoin hingga $2,5 miliar. Namun, pada awal tahun 2022, Tesla menjual 75% kepemilikan bitcoinnya dengan kerugian.
Arkham Intelligence, yang menambahkan fitur pelacakan dompet bitcoin Tesla ke dasbornya Maret lalu, mencatat bahwa Tesla saat ini memiliki 11,509 bitcoin, senilai $770 juta. Elon Musk sebelumnya mengumumkan bahwa Tesla akan menerima pembayaran menggunakan Bitcoin, namun rencana tersebut dibatalkan karena masalah lingkungan.
Meskipun Tesla dan SpaceX memegang bitcoin sebagai bagian dari neraca perusahaan mereka, pandangan pribadi Musk tentang bitcoin masih belum jelas. Dalam wawancara YouTube Juli lalu, Musk mengatakan dia melihat potensi pada bitcoin dan beberapa mata uang kripto lainnya, namun lebih tertarik pada doge coin.
(fsd/fsd) Simak video di bawah ini: Mirza bahas syarat asuransi dan persiapan pengawasan CS kripto OJK