Jakarta, ILLINI NEWS – Rupiah menyelinap ke dolar Cina (AS) bersama dengan memperkuat data tenaga kerja dan menunggu data penting lainnya.
Laporan dari Refinitiv, Rupiah hari ini membuka 0,09% lebih rendah dari 16.140/USD, pada hari Rabu (1 Agustus 2025). Ini berbeda dari penutupan transaksi kemarin (7 Januari 2025), yang meningkat sebesar 0,04%.
Sedangkan indikator dolar AS/DXY pada 08:55 WIB meningkat 0,08% pada 108,63. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi kemarin di 108,54.
Tampaknya tekanan pada Rupiah disertai dengan lalu lintas hari ini, terutama setelah data AS diumumkan atau diharapkan minggu ini.
Data pekerjaan dalam edisi kemarin masih menunjukkan kekuatan mereka, tercermin dalam data kerja pada bulan November, yang merupakan peningkatan lebih dari 8,09 juta, dibandingkan dengan harapan sebesar 7,7 juta.
Menurut ini, jika terjadi pelarian kerja pada bulan November, hasilnya lebih baik dari yang diharapkan, dengan ketinggian 3,06 juta, kurang dari diperkirakan 3,31 juta.
Kekuatan pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa ekonomi AS baik -baik saja, meskipun tingkat inflasi telah mulai memperburuk dalam beberapa bulan terakhir. Ini mungkin gambaran lain dari perspektif kebijakan Fed, yang tampaknya lebih berhati -hati dalam menurunkan suku bunga.
Sementara minggu ini, peserta pasar sedang menunggu penerbit yang terkait dengan pasar tenaga kerja, seperti keluhan yang menganggur dan laporan penggajian swasta dari Institute of Automatic Data Working (ADP).
Indikator ketenagakerjaan ADP akan menunjukkan peningkatan 130.000 pada bulan Desember.
Data akan menjadi studi awal, termasuk data NFP dan faktor pengangguran AS.
Selain itu, pasar juga akan bereaksi terhadap lebih banyak data Amerika yang diterbitkan kemarin. Mulai dari tahap data keseimbangan komersial di AS pada bulan November 2024, ia mengelola defisit sekitar 78, 2 miliar USD.
Selama keterikatan Amerika Serikat, ia masih memiliki dampak negatif pada tanah airnya, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan data tentang pertukaran mata uang (CAVEV), yang akan meningkat menjadi USD 152 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya 150, $ 2, Dolar AS.
ILLINI NEWS Research (Rev/Rev) Tonton video di bawah ini: Video: JCI jatuh dengan keras sampai Rupiah melemah menjadi 16.300 rpia untuk rupiah yang lebih kuat, harga dolar mempengaruhi 15.900 rp