Keuangan Indonesia ditandai kemarin ke zona merah lagi, IHSG turun 1%, Roupiah, investor.
Wall Street Stream lagi di Prara Party, S&P juga sebuah catatan
Tarif Sympenus yang telah disebabkan oleh pasar keuangan saat ini dan menunggu beberapa data, seperti peringkat lancar Cina pada saldo pembayaran.
JAKARTA, ILLINI NEWS – Pasar Keuangan Indonesia telah melampaui eksportir kemarin (2/19/2025) ke bidang merah. Indeks Harga Negara Bagian (CSPI) sampai Rupiah jatuh.
Ekstensi Indonesia diharapkan membuat stres stres dari luar atau internal. Informasi lebih lanjut tentang kesimpulan mengemudi pasar di halaman 3 artikel ini. Agen ekonomi dan perusahaan harus dibaca di halaman 4 artikel ini.
JCCE dalam perdagangan perdagangan kemarin 78,68 poin atau 1,14% dari 6.794,8. Mengekspresikan kemarin, batas situasi untuk memperkuat JCI untuk memperkuat tiga hari.
218 Bagian diamati, bagian di bagian, dan 216 prederer terlihat. Nilai perdagangan penuh dari pertukaran kemarin Rp 11,62 triliun. Jumlah ulasan adalah 19,14 miliar kategori berdasarkan frekuensi 1.232.665 kali.
Sebagian besar kategori jatuh dari bagasi ketika pasar ditutup kemarin. Pupuk Deepent telah terjadi di sektor keuangan sebesar 1,6%. Setelah melemahkan Departemen Kesehatan melemahkan 1%, departemen properti adalah 0,8%, dan sektor barang, adalah 12,6%kategori departemen.6%.
Beralih ke pasar pasar pasar, Rapue RPPIAHHH dipantau lagi.
Mengacu pada data regrinitiv, uang Gruda berakhir pada Rp16.330, berkurang 0,37% sehari. Ini menandai pupiah dua hari berturut -turut.
Depresiasi minggu ini diperpanjang menjadi 0,48%. Jika melemahnya lambat, minggu ini RPPIAH ditutup di bidang merah, mengakhiri situs yang ditutup kembali yang dua minggu terakhir.
Rusia dan CSPI melemahkan tanggung jawab para peserta pasar yang diharapkan menjadi sukarelawan memiliki contoh utama orang Indonesia kemarin.
Ia diketahui memiliki tingkat yang mulus dari tongkat atau tingkat bellance 5,75% pada tingkat Indonesia (BE). Tingkat fasilitas investasi yang lancar dibiarkan dari 5% dan tingkat frekuensi 6,50%.
“Keputusan ini sejalan dengan upaya untuk mempertahankan estimasi inflasi 2025 dan 2026 untuk tetap berada di target yaitu 2,5 serta konferensi Rabu pada hari Rabu (2 sunting).
Selain itu, pasar utang sedang dipantau.
State-Re-Fuel Data ke arah kemarin, tautan produktif Republik Indonesia 10 tahun untuk melonjak menjadi 6,85% atau tertinggi dalam tujuh hari.
Untuk jadwal, mosi produktivitas dalam surat utang ke harga. Jadi dengan peningkatan hasil ini menunjukkan bahwa harga dikoreksi.