Jakarta, ILLINI NEWS – Jumlah pria yang meninggal sendirian di Korea Selatan meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari setengahnya berusia 50-60 tahun.
Kementerian Kesehatan melaporkan peningkatan jumlah kematian akibat kesepian atau penyakit yang dikenal dengan Godoxa dalam lima tahun terakhir. Misalnya pada tahun 2022 dan 2023, jumlahnya masing-masing menjadi 3.559 dan 3.661 kasus, demikian diberitakan Korea Herald, Sabtu (19/10/2024).
Dan pada tahun 2021 tercatat sebanyak 3.378 kasus. Jumlahnya meningkat dari 3.279 kasus pada tahun 2020 menjadi 2.949 kasus pada tahun 2018.
Kematian akibat Godoxa lebih sering terjadi pada pria. Pada tahun 2022 mencapai 2.970 kasus dibandingkan 557 perempuan.
Setahun kemudian, jumlah pria yang meninggal karena kesepian masih tinggi, yaitu 84,1%. Pada saat yang sama, 61 kasus telah terdaftar, yang belum ada informasinya karena kurangnya informasi gender.
Dibandingkan kelompok umur lainnya, kelompok usia 60 tahun memberikan kontribusi terbesar dalam dua tahun. Jumlahnya masing-masing sebanyak 1.110 kasus (31,4%) dan 1.146 kasus (31.6%).
Kelompok umur dengan angka kematian tertinggi akibat Godoxa adalah di atas 50 tahun. Pada tahun 2022 indikator ini menjadi 30,4%, dan pada tahun 2023 menjadi 30,2%.
Penyebab kematian Godoxa adalah perceraian, kematian pasangan, penyakit kronis, dan perumahan yang buruk. Dan karena sulitnya generasi muda (20 sampai 30 tahun) mendapatkan pekerjaan dan dipecat.
Berdasarkan wilayah, jumlah pasien terbanyak berasal dari provinsi Gyeonggi, Seoul, dan Busan. Sedangkan yang paling sedikit berasal dari Kota Sejong.
Sebagai referensi, Godoxa diartikan sebagai penghuni soliter. Seseorang tidak berkomunikasi dengan keluarga, saudara, teman dan tetangga.
Mereka juga meninggal karena berbagai sebab. Bisa jadi itu bunuh diri atau penyakit. (dce) Tonton video di bawah ini: Video: Bisnis Kopi Untung karena Dompet Kelas Menengah Menyusut Artikel Berikutnya Ratusan Warga Korea Ikuti Kontes Impian, Pemenang Raih Hadiah
