Jakarta, ILLINI NEWS – Indonesia baru -baru ini membuat ekspor pertama dari Kratom, yang akan dikirim ke beberapa negara di Eropa dan Amerika. Kratom adalah tanaman tanaman yang disebut “surga”, karena memiliki efek menenangkan pada peningkatan depresi.
Perhatikan bahwa meskipun Indonesia menghabiskan kilang anggur, tanaman ini sendiri tidak dijual secara bebas di negara ini. Alasannya adalah bahwa kratoma sebelumnya dimasukkan dalam daftar kelompok 1 obat, yang berarti sirkulasi darah sangat terbatas. Namun, setelah berbagai aspek penelitian dan pemerintah, posisinya telah berubah sekarang.
“Jadi tidak ada peraturan terkait di negara asal. Ini untuk semua ekspor,” kata Budi Santoso baru -baru ini.
Dengan kata lain, bahkan jika Kratom telah memperoleh lisensi ekspor untuk Menteri Perdagangan (PermaneAg) 2024, 2024, produk ini tidak dapat dijual secara bebas di rumah. Manfaat dan efisiensi kratom
Mengutip Webmd, Kratom adalah kayu dari keluarga kopi selatan. Tanaman ini, juga dikenal sebagai Mitragyna speciosa, tumbuh di Thailand, Malaysia dan Indonesia. Daunnya dikeringkan dan digunakan untuk pembuatan atau saat menempatkan kapsul untuk dijual sebagai aditif. Majalah Kratom juga dapat disedot sebagai tembakau.
Penggunaan kratom yang paling umum adalah peningkatan rasa sakit, depresi dan kecanduan opioid. Dua senyawa paling aktif yang ditemukan dalam kratom – mitragynin dan 7 hidrimitragynine – bekerja dalam reseptor opioid, tetapi memiliki lebih sedikit efek samping.
Penelitian awal menunjukkan bahwa Kratoma memiliki potensi untuk tekanan antidepresan dan kelaparan. Dalam sebuah studi hewan, para peneliti menemukan bahwa kratom telah menurunkan tikus kortikosteron. Peningkatan kadar kortikosteron hanyalah salah satu perubahan bahan kimia otak yang dapat diamati pada depresi.
Dalam penelitian lain tentang tikus, kratom menekan kelaparan dengan mencegah hipotalamus, bagian otak yang sesuai dengan nafsu makan. Namun, orang masih membutuhkan penelitian untuk melihat apakah Kratom memiliki efek yang sama. (HSY/HSY) Tonton video di bawah ini: Video: 25 tahun sedikit hangat, pilihan transpulmnya dari ibu Indonesia