Jakarta, ILLINI NEWS – Indeks Pasar Saham Indonesia (IHSG) tetap stabil pada sesi perdagangan Senin (14/10/2024), di tengah perilaku investor yang memantau sentimen pasar dari China.
Pada pukul 12:00 WIB IHSG menguat 0,44% ke 7.553,55. IHSG masih berada di level spiritual 7.500 pada sesi saya hari ini.
Volume perdagangan indeks pada sesi saya hari ini mencapai sekitar Rp 4,8 triliun dengan 12 miliar yang berpindah tangan sebanyak 685.964 kali. Sebanyak 284 saham menguat, 256 saham direvisi, dan 246 saham memilih ditutup.
Di sisi lain, sektor energi mempunyai momentum yang kuat dan paling menopang IHSG pada sesi saya hari ini, yakni mencapai 1,03%.
Dari sisi saham, penyedia Tambang Salim Group yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) kembali menjadi penopang IHSG pada sesi saya hari ini, hingga mencapai 8,4 poin indeks. Selain itu, saham konglomerat energi terbarukan (EBT) Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga menopang IHSG sebesar 7,7 poin.
Berikut daftar produk penopang atau pengusung IHSG pada sesi saya hari ini.
IHSG menarik investor untuk memikirkan dan melihat kisah stimulus ekonomi Tiongkok.
Dalam konferensi pers Sabtu lalu, Menteri Keuangan Tiongkok Lan Foan menegaskan kembali rencana dana talangan, berjanji untuk meningkatkan belanja pemerintah. Dia tidak mengatakan berapa banyak yang akan dibelanjakan pemerintah atau seberapa cepat, para pedagang akan senang.
“Langkah-langkah finansial diperlukan untuk menghilangkan risiko penurunan pertumbuhan dan menjauhkan konsumen Tiongkok,” kata Analis Komoditas IG Tony Sycamore.
Namun, Goldman Sachs memperkirakan bahwa langkah-langkah yang diumumkan pada hari Sabtu dan minggu lalu dapat menambah pertumbuhan sebesar 0,4 persen pada tahun depan, dan analis bank tersebut menaikkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan PDB riil pada tahun 2025 dari 4,3%.
Kemudian pada hari Jumat pekan ini, Tiongkok akan merilis pertumbuhannya untuk kuartal ketiga tahun 2024.
Sebelumnya, pada triwulan II tahun 2024 tercatat perekonomian tumbuh sebesar 4,7% per tahun (year and year/yoy). Ini merupakan kenaikan tahunan terlemah sejak kuartal pertama tahun 2023, di tengah perlambatan ekonomi yang berkepanjangan, lemahnya permintaan domestik, lemahnya yuan, dan ketegangan perdagangan dengan negara-negara Barat.
Di dalam negeri, Selasa nanti, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perimbangan, ekspor, dan impor periode September 2024.
Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 surplus sebesar US$2,89 miliar. Ini merupakan bulan ke-52 berturut-turut sejak Mei 2020. Peningkatan tersebut berasal dari nilai ekspor yang tercatat tumbuh 5,97% menjadi US$ 23,56 miliar, sedangkan impor turun sebesar US$ 20,67 miliar.
Tak hanya itu, Bank Indonesia (BI) juga akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RDG) pada Rabu hingga Kamis pekan ini dan hasilnya akan diumumkan pada Rabu pekan depan.
Sebelumnya pada September 2024, BI memutuskan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dari 6,25% menjadi 6%.
Keputusan ini sejalan dengan prakiraan rendahnya inflasi pada tahun 2024 dan 2025 yang dikelola sesuai target pemerintah sebesar 2,5 dengan minus 1%, sehingga membawa stabilitas nilai tukar rupiah dan perlunya upaya memperkuat pertumbuhan ekonomi negara. ke depan,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).
Survei ILLINI NEWS
[email dilindungi] Disclaimer: Artikel ini merupakan produk jurnalistik dalam format opini Riset ILLINI NEWS. Ulasan ini tidak dimaksudkan untuk menyarankan pembaca untuk membeli, menahan atau menjual saham atau area investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada di tangan pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan apa pun yang diakibatkan oleh keputusan ini. (chd/chd) Simak video di bawah ini: Video: Jawaban Benar Panitia Prabowo, IHSG Bertenaga 7 Hari Sekaligus Babak Berikutnya IHSG Kembali Hijau, 5 Koleksi Big Cap Didukung