Jakarta, ILLINI NEWS – Selain menjaga kehausan dan kelaparan, puasa harus mempertahankan kebutuhan orang lain, seperti kemarahan. Namun sayangnya, kemarahan satu orang pada orang yang sering sangat hamil.
Terkadang seseorang juga tidak sadar dan telah dilepaskan secara lisan dalam bentuk penghinaan, kata -kata keras atau halus seperti kekerasan.
Jadi bagaimana hukum itu marah dengan hukum? Bisakah puasa elit cepat? Atau mengurangi biaya bengkok?
Menurut Hilman Fauz, emosi dan kemarahan tidak menghilangkan puasa. Benci dapat mengurangi imbalan cepat di mata Allah. Nilai puasa berkurang.
“Hukum tidak menghilangkan dengan cepat, tetapi hadiah cepat mengurangi hadiah yang sempurna,” kata Usttaz Hilma untuk waktu yang lama.
Orang yang marah atau emosional untuk berpuasa didorong untuk melanjutkan sampai puasa.
Undang -undang ini juga berlaku untuk orang yang menyebabkan kemarahan manusia. Dengan kata lain, membuat orang lain dari terkejut dan memengaruhi kemarahan orang lain dapat mengurangi puasa ke mata Allah SWT.
Untuk saat ini untuk berpuasa, Hilman menyarankan agar setiap Muslim dapat melembutkan hati dan mengendalikan perasaan selama puasa. Dalam puasa, diharapkan seseorang dapat menjaga dan mengendalikan kemarahan mereka.
Islam adalah agama yang mencintai kedamaian untuk memperkenalkan kemarahan dan perasaan jika Allah SWT tidak suka.
.