Jakarta, ILLINI NEWS – Indonesia Nickel Miners Association (APNI) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pasar dunia dunia.
Sekretaris Jenderal APNI Meidy Katrin Lengkey mengungkapkan bahwa Nickel Indonesia pada 2023-2024 mengendalikan hingga 65% dari Pasar Dunia Nickel.
“Jadi nikel kami di Indonesia telah menjadi penentu di dunia, terutama pada tahun 2023 dan 2024, kami telah mempertahankan ukuran pasar lebih dari 60%, 63%hingga 65%, terutama nikel produksi Indonesia,” kata Meidy kepada ILLINI NEWS di area pertambangan, dikutip pada hari Selasa (02/21/2025).
Meidy mengatakan bahwa produksi nikel, yang dituntut oleh Indonesia meleleh dan menyempurnakan fasilitas, meningkat sebesar 30% pada tahun 2024 dibandingkan dengan 2023. Peningkatan ini terutama dari perangkap hidroksid campuran (MHP) dan produk tikar nikel.
“Mungkin jika kita pertama kali melihat pada tahun 2023, peningkatan produksi produksi Nikel MHP yang signifikan, maka Nickel Matte, dari tahun 2023 hingga 2024, memiliki peningkatan hingga 30% dari kapasitas produksi,” katanya.
Dia mengatakan bahwa peningkatan produk nikel yang dirawat di negara itu juga cocok dengan produksi bijih nikel yang tinggi. Pada tahun 2024, dilanjutkan bahwa produksi Nickel Indonesia terdaftar di hampir 300 juta ton, justru 298,49 juta ton.
“Kami melihat sekitar 300 juta (ton) pada tahun 2024 kemarin, ini untuk nikel. Jadi pada tahun 2024 pembaruan sehari telah mencapai 298.489.000. Hampir 300 juta (ton) juga, 298 juta (ton) lebih banyak,” katanya.
Produksi mineral nikel juga berdampak pada kelimpahan produksi olahan nikel dari pengecoran domestik. Akibatnya, produk logam nikel juga membanjiri pasar global. Pada akhirnya, ini berdampak pada melemahnya harga nikel di pasar dunia.
Pada awal Januari 2025, misalnya dilaporkan oleh London Metal Exchange (LME) Jumat (10/1/2025), harga kontrak nikel tiga bulan ditawari $ 15.610 per tahun. Ton. Posisi ini cukup rendah sejak 2021.
Namun, ketika pemerintah Indonesia mengungkapkan bahwa ada rencana untuk mengurangi produksi mineral nikel, diamati bahwa harga nikel naik.
Peluncuran ekonomi komersial, harga nikel Selasa (01/21/2025) terdaftar di $ 16.095 per tahun. Tona, peningkatan 1,07% dibandingkan minggu lalu dan meningkat sebesar 4,85% dibandingkan bulan lalu.
Bahkan, ia melanjutkan, analis Macquarie memperkirakan bahwa harga nikel dunia dapat naik $ 20.000 per tahun. Tona, jika Indonesia benar -benar memotong produksi bijih nikel menjadi 150 juta ton.
“ Anda mungkin pernah mendengar ini, analisis MacQuararies Jim Lennon telah mengatakan dia adalah analis nikel terbaik di dunia, dia mengatakan bahwa jika Indonesia dapat mengurangi kapasitas RKAB, produksi bijih nikel, hingga 150 juta (ton), yang berarti nikel akan membutuhkan $ 20 miliar, Dia menjelaskan.
“Jika Indonesia tidak mengendalikan dari bijih nikel, nikel dituntut, tikar nikel, besi nikel (NPI), feronicles, MHP, nikel sulfat dan semua turunannya, itu akan mempengaruhi harga.”
Mengutip Sekretaris Menteri (Kepmen) untuk Nomor ESDM 132/2024 tentang keseimbangan sumber daya dan cadangan minorba nasional pada tahun 2023, terdaftar pada tahun 2023, dan produksi Nikel Bijih Indonesia mencapai hampir 200 juta ton. Tepatnya, itu, pada tingkat 175,6 juta ton atau persis 175.617,183 ton.
Pencapaian produksi Nikel Bijih tidak dapat dipisahkan dari potensi Nikel RI, yang cukup berlimpah dan politik Presiden Joko Widodo, yang melayani pada saat itu, yang terus meningkatkan program yang tersedia.
Hingga tahun 2023, misalnya, total bijih nikel nikel -Nickel, yang mencapai 18,5 miliar ton, mencatat hanya 18.550.358.128 ton dan nikel logam mencapai 184,6 juta ton, justru 184.606.736 ton.
Sementara itu, total cadangan nikel Indonesia terdaftar pada 5,3 miliar ton, tepatnya 5.325.790.841 ton, untuk bijih dan 56,12 juta ton, tepatnya 56.117.187 ton, untuk logam.
(WIA) Tonton video berikut: Video: Produksi nikel akan dipotong, bisnis berteriak ini adalah artikel berikutnya nikel -melt -nikkel ri tidak terbatas, persiapkan sehingga harga runtuh.