Jakarta, ILLINI NEWS – Pemerintah resmi membuka 200.000 impor gula meskipun target tahun 2025. Impor tersebut dalam bentuk konsumsi mentah domestik.
Keputusan ini meningkatkan pertanyaan besar, apakah produksi gula domestik dengan cukup?
Menteri Pertanian (Sakit) Amran Sulaiman masih optimis. Ini seperti yang diminta bagaimana produksi nasional produksi gula, ia mengatakan produksi ini tahun ini berada di negara untuk menjadi baik.
“Produksi tahun ini baik,” kata Amran ketika ia menemukan di Menteri Pertanian, Rabu 2/19/2025).
Sementara itu, anak -anak tubuh makanan nasional (Bapanas) Ariepi Cairan Ariepi menjelaskan bahwa stok gula domestik benar -benar tersedia. Artinya, ada sekitar 200.000 ton di PT National Center (PTPN) dan pedagang. Pemerintah juga meminta saham ini akan kembali ke pasar, sementara operasi pasar gula juga disiapkan sesuai dengan harga referensi RP15 (HAP) per kg di Jawa dan Jawa di luar Jawa.
Jadi mengapa mereka seharusnya mengimpor?
Menurut Arief, impor telah dilakukan untuk mempertahankan cadangan pemerintah (CPP), bukan karena produksinya tidak cukup. “Produksi domestik baru akan menandatangani pada bulan April-Mei ketika panen gula akan dimulai,” kata render ketika dia bertemu kantor.
Arienned bahwa impor gula baru saja dilakukan untuk mengisi stok yang dilepaskan. “Setelah melepaskan PTPN dan ID stok, kita perlu meningkatkan. Itu,” katanya
Namun, Arief mengatakan bahwa Perjanjian Impor Gula (PI) Kementerian Perdagangan Nasional (Menteri Perdagangan) masih dilakukan. Meskipun ada keputusan dalam pertemuan koordinasi terbatas (dengan impor 200.000 ton, impor impor resmi (PI).
“Izin Impor Railus. Perlombaan memutuskan, 200.000 ton. Tetapi izin impor ketika mereka mencapai PI belum dilakukan,” katanya.
Akibatnya, kata Arrief, Baporaas akan mendukung Kementerian Teknis, dalam kasus Kementerian Industri (Kemenperin) untuk menerbitkan rekomendasi teknis langsung, yang kemudian dapat dikeluarkan oleh Menteri Perdagangan.
“Jadilah yang nomor satu, rekomendasi berasal dari menteri teknis. Jika gula adalah menteri industri. Seperti lembaga kepentingan menteri menteri baru -baru ini,” kata Arief.
Untuk asal gula yang diimpor, pemerintah belum menentukan negara itu sebagai pemasok. “Itu bisa datang dari India, Thailand, Brasil, tergantung pada harganya dan menghitung biaya impor,” katanya.
Satu hal yang tidak ada tambahan yang tidak mengimpor gula untuk petani lokal yang berbahaya. “Harga gula yang baik, Rp. 15.700 per kg. Dengan demikian, impor harus dimasukkan sebelum panen lokal sehingga sepasang petani tidak menempatkan,” katanya. (DCE) Tonton video berikut: Video: Terungkap, 10 keuntungan dari izin impor untuk Tom Sugar Sugar