JAKARTA, ILLINI NEWS – PT Industri Battery Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) telah menandatangani perjanjian sementara dan akta pendirian perusahaan patungan manufaktur sel baterai dengan CBL International Development Pte. Ltd. pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2024 di Kementerian Negara Perindustrian Republik Indonesia. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Virjoatmodjo.
Seperti diketahui, kerja sama ini merupakan upaya strategis IBC untuk mengembangkan program hilirisasi nikel dan industri baterai yang komprehensif serta rantai pasok baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain baterai utama di pasar global.
Dalam kemitraan ini, IBC terlibat dalam rantai nilai di segmen hilir, termasuk manufaktur bahan baterai, manufaktur sel baterai, dan daur ulang baterai.
“Hari ini kami umumkan bahwa proyek pembuatan sel baterai JV 5 kami telah memasuki tahap awal dan berlokasi di Karwang, Jawa Barat,” kata Ketua Pelaksana IBC Toto Nugroho dalam keterangan resminya, Jumat (18/10/2024). adalah .
Menurutnya, melalui upaya bersama, IBC dan CBL bermaksud mengembangkan proyek tersebut secara bertahap dengan tujuan investasi total USD 1,18 miliar dan mencapai total kapasitas pembangkitan sebesar 15 GWh per tahun, yang merupakan permintaan domestik dan global.
Sementara itu, General Manager International Manufacturing Operations CATL, Gordon Ann, mengatakan proyek pabrik baterai merupakan komponen kunci dalam membangun rantai dan ekosistem industri kendaraan listrik dan baterai listrik di Indonesia.
“Kami siap untuk secara aktif menggunakan kekuatan kami dalam inovasi teknologi dan manufaktur serta berharap dapat bekerja sama dengan mitra kami di Indonesia untuk mendukung pengembangan upaya elektrifikasi Indonesia,” jelasnya.
Wakil Menteri Perindustrian Negara Republik Indonesia Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya sedang mempelajari peran IBC dan pemangku kepentingan lainnya. IBC dapat menjadi pemain kunci yang mampu mengundang investor dan mitra untuk memasuki pasar atau industri baterai yang lebih maju dibandingkan pemain global lainnya di industri baterai.
“Kita juga harus cepat, fleksibel dan adaptif dalam melaksanakan proyek ini. Kita perlu mencermati perubahan teknologi yang muncul di bidang kendaraan listrik agar lebih kompetitif. Semoga di tahun 2027 kita bisa. JV ditandatangani hari ini. Maksudnya sel baterai,” imbuhnya.
Mengingat potensi cadangan nikel Indonesia, Project Dragon diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, seperti menciptakan lapangan kerja, menarik investasi asing, dan meningkatkan kapasitas industri energi terbarukan di Indonesia.
Tak ketinggalan, proyek ini akan mendukung komitmen Indonesia untuk mencapai tujuan net zero emisi pada tahun 2060. Melalui kolaborasi banyak pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, BUMN, dan mitra internasional, Indonesia bergerak menuju masa depan yang mandiri di bidang emisi. energi berkelanjutan. (dpu/dpu) Saksikan video di bawah ini: Video: Pasca Proyek Perumahan 3 Jutaan Prabowo, Pengusaha Butuh Ini!