JAKARTA, ILLINI NEWS – Investor asing mulai Amerika Serikat (AS) hingga Prancis mengincar saham emiten bank pemerintah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada pekan lalu karena hasil keuangan yang kuat dan pergerakan harga saham yang menarik. .
State Street Corp, perusahaan jasa keuangan multinasional Amerika yang didirikan pada 1792, mencatatkan pembelian terbesar dengan total 972.600 saham.
Pembelian dalam jumlah besar dilakukan pada 15 Oktober sebanyak 807.400 lembar saham dan pada 16 Oktober sebanyak 165.200 lembar saham.
Di tempat lain, Crédit Agricole Group, bank koperasi dan perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Perancis, meningkatkan kepemilikannya sebanyak 812,142 saham pada 15 Oktober dengan pembelian terbesar sebanyak 776,637 saham.
JPMorgan Chase & Co, salah satu bank investasi terbesar dunia yang berbasis di New York, menempati posisi ketiga dengan total pembelian 587.900 lembar saham BMRI, pembelian terbesar yaitu 364.100 lembar saham pada 16 Oktober dan 223.800 lembar saham pada 17 Oktober.
Selain itu, Dimensional Fund Advisors LP, sebuah perusahaan manajemen investasi global yang terkenal dengan pendekatan investasi berbasis faktor, meningkatkan posisinya sebanyak 399,000 saham pada 16 Oktober dengan pembelian terbesar sebesar 315,000 saham.
Dan di posisi terakhir ada Capital Group Companies Inc yang memiliki 194.700 saham BMRI di Los Angeles, salah satu perusahaan manajemen investasi tertua dan terbesar di dunia.
24.400 lembar saham dibeli pada 14 Oktober dan 170.300 lembar ditambahkan pada 17 Oktober.
Minat investor asing membeli saham BMRI sejalan dengan pergerakan harga yang menarik dan kinerja keuangan yang baik.
Pada pembukaan perdagangan Jumat (18/10/2024), saham BMRI diharga Rs. 7.275, naik 0,69% dari penutupan hari sebelumnya. Kinerja bulanan saham ini juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan sebesar 3,96%.
Sementara Bank Mandiri membukukan laba bersih bank hingga Agustus 2024 hanya tumbuh positif sebesar 6,5% year-on-year (y-o-y) menjadi Rp33,6 triliun pada delapan bulan pertama tahun ini.
Laba positif tersebut ditopang oleh realisasi pendapatan bunga yang meningkat 13% year-on-year menjadi Rp 72,6 triliun. Memang diakui, beban bunga meningkat sebesar 39%, namun Banka Mandiri berhasil meraih pertumbuhan positif pendapatan bunga bersih sebesar 3,9% year-on-year.
Pendapatan bunga yang positif ditopang oleh penyaluran kredit Bank Mandiri yang meningkat 22,6% YoY (YoY) menjadi Rp 1,222 triliun. Pertumbuhan kredit ini melampaui industri dan KBMI IV mengungguli kompetitor.
Riset ILLINI NEWS
(tsn/tsn) Tonton video di bawah ini: Prabowo: Terjemahan Mutlak Tidak Bisa Ditawar!