JAKARTA, ILLINI NEWS – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengumumkan tiga cara yang akan diterapkan untuk menyalurkan program makanan bergizi gratis (MBG). sesuatu?
Dadan mengatakan, cara pertama yang dilakukan BGN untuk menyalurkan MBG adalah dengan mendirikan dapur pusat. Dia mengatakan, dapur pusat akan dibangun secara merata di seluruh Indonesia secara bertahap.
“Kami akan menempatkan mereka di daerah mana pun yang jumlah anak-anaknya tinggi. Nanti kita sebar ke seluruh Indonesia dulu,” kata Dadan usai rapat kerja (recker) dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
“Kalau total anggaran mencukupi, akan tersebar dari Sabang sampai Merauke baik kota maupun desa,” lanjutnya.
Dadan mengungkapkan, dapur pusat pertama-tama akan fokus pada kawasan yang dihuni anak-anak, yang juga dikenal sebagai sasaran penerima manfaat program MBG. Sedangkan BGN akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengetahui jumlah anak di suatu wilayah.
Lebih lanjutnya, Dadan menjelaskan, dapur sentral akan didirikan di wilayah yang memiliki sedikitnya 3.000 anak berdasarkan data AI. Saat ini, Dadan mengklaim BGN sudah mengetahui wilayah sengketa tersebut.
Selain menggunakan AI, Dadan mengatakan BGN akan mengunjungi setiap rumah tangga untuk mendata ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia lima tahun. Sebab ketiga kelompok ini tidak bisa direkam oleh AI.
“Kemudian kita tambahkan berapa ibu hamil, berapa ibu menyusui, dan balita, karena data ini tidak bisa diperoleh AI. Makanya kita perlu punya data lokasi,” jelas Dadan.
“Jadi kalau unit pelayanan (dapur pusat) sudah ada di suatu tempat, kita akan door to door untuk mengetahui apakah ada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak kecil. Jadi kami tidak membuka pendaftaran, kami terjun langsung ke masyarakat,” lanjutnya.
Cara lainnya, BGN akan mendirikan dapur sentral di sekolah atau pesantren yang memiliki minimal 2.000 santri atau penjaga. Terakhir, BGN juga akan mendistribusikan makanan kemasan vakum kepada penerima MBG.
“Kami akan melayani daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam. Ada juga daerah yang mungkin perlu dijangkau dalam sehari,” jelas Dadan saat rapat kerja dengan Komisi IX.
“Nanti kami akan memikirkan untuk menggunakan makanan yang sekarang dikembangkan dengan vakum yang bisa bertahan hingga satu tahun, sehingga kami bisa mengirimkan pesan antar dengan menu yang berbeda dalam waktu seminggu atau sebulan,” lanjutnya.
FYI, BGN akan menguji MBG di 100 titik dari Sabang hingga Merauke pada akhir tahun 2024. Namun Java akan menjadi prioritas dalam pengujian ini.
Saat ini BGN telah mendapat komitmen anggaran dari Direktorat Jenderal “Anggaran” Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI) untuk dana operasional maupun dana pilot project.
“Pada tahun 2024 ini Alhamdulillah kami sudah mendapat komitmen untuk hanya menerima dana operasional dan percontohan yang akan diberikan oleh Dirjen Anggaran,” pungkas Dadan. (hsy/hsy) Simak video berikut ini: Video: Persaingan dan Pertumbuhan Bisnis Perawatan Kulit Saat Daya Beli Masih Rendah