JAKARTA, ILLINI NEWS – BRI melalui program BRI Peduli Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyelenggarakan program pelatihan ekspor bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) yang merupakan hasil kerjasama BRI dengan BRI Research Institute ( BRIRIN). ) dan PPEJP.
Wakil Direktur Jenderal BRI Katur Budi Harto mengungkapkan, pelatihan ekspor ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan dasar ekspor untuk memperluas cakupan usahanya dari lokal menjadi berorientasi pasar nasional dan internasional.
Harapannya, UMKM dapat terus menjaga kualitas produknya, pasar semakin terbuka sehingga bisa berkembang dan mengakses pasar yang lebih besar, kata Kathuri dalam keterangan publik, Kamis (7/11). ) /2024).
Kegiatan ini dilaksanakan di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pelayanan Ekspor dan Perdagangan (PPEJP) Jakarta pada tanggal 29-31 Oktober 2024 dan diikuti oleh 30 orang calon eksportir yang juga binaan BRI terhadap UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Katur menambahkan, bisnis ekspor merupakan peluang emas bagi UMKM untuk memasuki pasar internasional dan mengembangkan usahanya agar bisa berkembang.
Melalui program ini BRI berharap dapat membantu perusahaan menjadi lebih percaya diri dan siap menjual produknya di pasar internasional.
Dalam kegiatan pelatihan ini, peserta mempelajari dasar-dasar ekspor, teknik analisis pasar dan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Contracts), pengembangan produk untuk kebutuhan internasional, dan strategi mencari pembeli di pasar global.
Kami berharap dengan ilmu yang didapat, para peserta dapat mengambil langkah sukses sebagai eksportir baru. Adanya program pelatihan ekspor yang dilaksanakan oleh BRI Peduli membawa banyak manfaat bagi mitra usaha lokal.
Misalnya saja Ade Ariant, nasabah UMKM sekaligus pemilik Sambal Mak Kocai. Terdampak PHK di masa pandemi Covid-19, Ade memberanikan diri membuka usaha kecil-kecilan untuk menghidupi dirinya dan keluarga. Dari keputusan tersebut muncul ide untuk membuka perusahaan sambal tradisional.
“Pada masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang membutuhkan makanan sumber vitamin C untuk menjaga kekebalan tubuh. Cabai sendiri tinggi vitamin C, jadi saya mulai menjadikan sambal sebagai produk komersil saya. Alhamdulillah waktu itu ada sambalnya. Mak Kochai diterima dengan sangat baik oleh masyarakat. Mereka sangat terbantu dengan hadirnya sambal mak kochai sebagai makanan pokok di tengah kondisi lockdown dan produk ini mampu bertahan hingga saat ini,” kata Ade.
Sebagai salah satu UKM yang mengikuti program pelatihan ekspor, Ade bersyukur bisa mendapat ilmu dan pendampingan langsung dari BRI untuk membantu usahanya menjangkau pasar yang lebih luas. Ia pun berharap melalui program ini, perusahaan Sambal Mak Kocai yang dibangun dari awal, dapat terus berkembang dan memperoleh omzet yang semakin banyak.
Selain Ade, Teuku Akmal juga menjadi pelaku UMKM lain yang merasakan manfaat dari program pelatihan ini. Diketahui, pria berusia 38 tahun tersebut memulai label fesyennya pada tahun 2019 lalu. Teuku bermula dari kecintaannya terhadap dunia fashion dan juga keindahan Indonesia, serta menghadirkan produk-produk yang menonjolkan kearifan lokal di dalamnya.
“Bisnis kami menghadirkan produk-produk yang mempercantik penampilan yaitu syal dan syal outdoor yang memiliki sentuhan kecantikan Indonesia. Produk ini bisa Anda andalkan untuk melengkapi penampilan Anda yang memberikan kesan formal namun tetap modis,” ujarnya.
Selama menjalani program pelatihan ekspor dari BRI, Teuku mengaku belajar banyak hal yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya, tidak hanya di pasar lokal, tapi internasional.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya yang baru mulai belajar dan mengenal dunia ekspor, mulai dari pengenalan hingga mencari negara tujuan ekspor hingga menghitung biaya-biaya yang diperlukan. Melalui pelatihan ini saya berharap dapat melanjutkan usaha saya. Tumbuh dan berkembang sesuai ekspektasi saya dan “katakanlah Kita harus bisa ekspor ke berbagai mancanegara,” tutupnya (dpu/dpu) Simak videonya di bawah ini Video: Teks Prospek Bisnis Produk Rambut Lokal Go Global Artikel BRI berikut ini memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai klaster Kelengkeng Tuban melalui hal ini